Sukses

Di Afrika Selatan, Tiap Hari 49 Orang Tewas Terbunuh

Polisi Afrika Selatan disorot dan dikritik karena dianggap gagal menjalankan tugasnya.

Liputan6.com, Jakarta Ancaman kematian menghantui warga Afrika Selatan. Terdapat total 17.805 pembunuhan dari mulai April 2014 hingga Maret 2015. Jumlah itu meningkat 4,6 persen dari tahun lalu atau ada 49 kematian tiap harinya.

Populasi Afrika Selatan berjumlah 54 juta penduduk.

Pemerintah mengakui bahwa mereka sedang bekerja keras untuk mengatasi masalah ini, meskipun mereka mengklaim dalam 10 tahun terakhir kasus pembunuhan secara keseluruhan menurun.

Namun, partai oposisi dan analisis mengkritisi angka ini dan mengatakan bahwa telah terjadi kekurangan strategi untuk mengkontrol kasus kriminalitas.

Kenaikan angka kriminalitas seharusnya menjadi prioritas jangka panjang bagi pemerintah Afrika Selatan.

"17.805 adalah angka yang saya pikir angka di mana negara dalam keadaan perang," kata Dianne Kohler Barnard, dari Partai Oposisi, Aliansi Demokratik, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (30/9/2015).

Perampokan bersenjata, penyanderaan mobil, dan pencurian meningkat. "Menunjukkan bahwa negara tidak punya strategi yang jelas untuk menurunkan trend berbahaya seperti ini," jelas Gareth Newham dari Institut untuk Studi Keamanan.

"Perampokan misalnya. Angkanya melejit tinggi sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, bagaimana jumlah polisi yang lebih dari 194 ribu personel ini tidak bisa mengurangi angka tersebut?" kata Newham lagi.

Namun, Menteri Kepolisian Afsel Nathi Nhleko menolak bahwa itu seluruhnya bukan tanggung jawab kepolisian, melainkan komunitas.

"Mengandalkan polisi untuk mengurangi angka perampokan itu sama saja halusinasi. Yang dibutuhkan adalah kesadaran keluarga dan masyarakat," elaknya.

Menurut Kohler Barnard, angka laporan pelecehan seksual, kekerasan dan pencurian menurun. Termasuk juga angka perkosaan dan kekerasan seksual lainnya. Namun, bukan berarti ini atas kinerja kepolisian, melainkan masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan mereka dan tidak mau melaporkan kasus ini.

Tahun lalu, laporan ke polisi atas kasus penyerangan seksual berkisar di angka 50 ribu, menurut survei statistik Afrika Selatan. Namun angka ini menurun hingga 21 persen dari tahun 2011 hingga 2014. (Rie/Ein)