Sukses

Jemaah Haji Dilarang Bawa Pulang Air Zamzam

Jika Garuda Indonesia meloloskan air Zamzam di dalam pesawat, akan terkena denda 10.000 riyal Arab Saudi per botol.

Liputan6.com, Jeddah - Pemerintah Arab Saudi memberlakukan aturan baru untuk jemaah haji tahun ini. Jemaah haji dilarang membawa pulang air Zamzam ke kampung halaman.

Jika coba-coba membawa pulang air Zamzam dan dikemas dalam bentuk apa pun, dipastikan akan terdeteksi oleh mesin pemindai (X-Ray) saat pemeriksaan barang bawaan jemaah haji di Madinatul Hujjaj Jeddah, Arab Saudi.
 
"Kalau sudah terdeteksi di layar monitor, pasti kita bongkar tasnya dan kita keluarkan," kata petugas operator X-Ray Garuda Indonesia, Primastyo Suhadi Wibowo, kepada wartawan Liputan6.com Wawan Isab Rubiyanto, di Jeddah, Rabu (30/9/2015).

Menurut Primastyo, mesin pemindai X-Ray tidak bisa dikelabui. Setiap cairan yang terdapat dalam tas jemaah haji akan terlihat, sekalipun jemaah melapisi atau mengemas cairan tersebut dengan beragam cara.

Petugas, kata Primastyo, tidak akan mengambil risiko meloloskan air Zamzam yang dibawa jemaah, sebab ada sanksi yang mengancam maskapai.

Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai pelaksana pengangkutan jemaah haji Tanah Air, kata Primastyo, akan terkena denda 10.000 riyal Arab Saudi per botol air Zamzam yang masuk ke dalam pesawat.

"Inilah aturan baru tahun ini. Kita nggak mau ambil risiko walaupun dalam hati kasihan juga karena jemaah tentu punya niat baik membawa Zamzam dari sini," ujar Primastyo.

Koordinator Madinatul Hujjaj City Check-in Garuda Indonesia di Jeddah, Ericsando menambahkan, sejak gelombang kepulangan jemaah haji Indonesia berlangsung pada Senin, 28 September 2015,  banyak jemaah yang coba-coba menyelipkan air Zamzam di dalam tas mereka.

Padahal, sesuai aturan General Authority of Civil Aviation (Gaca) Arab Saudi, mulai tahun ini air Zamzam tidak diperkenankan lagi dibawa ke dalam pesawat. Tas barang bawaan jemaah haji, baik yang masuk ke dalam bagasi atau dibawa ke atas kabin, harus bebas dari air Zamzam.

"Sebenarnya bukan hanya Zamzam, tapi segala bentuk cairan di atas 100 mililiter," kata Ericsando.

Menurut Ericsando, jemaah tidak perlu khawatir tidak mendapatkan air Zamzam karena Garuda sudah menyiapkan air khas Tanah Suci tersebut di embarkasi masing-masing. Garuda sudah lebih dulu membawa 84.000 liter air Zamzam yang akan dibagikan ke setiap jemaah saat tiba di Tanah Air.

2 dari 2 halaman

Tas Jemaah Haji Dibongkar


Meski pemerintah sudah menetapkan setiap jemaah akan mendapat 5 liter air Zamzam, banyak di antara jemaah yang merasa jumlah tersebut kurang.

Jemaah berharap maskapai bisa lebih longgar dalam hal ini. Alasannya, tidak tiap tahun jemaah bisa datang ke Tanah Suci untuk membawa air yang sarat sejarah perjuangan Siti Hajar dan Nabi Ismail tersebut.

Seperti dikatakan Ristikah, jemaah haji asal Medan. "Saya tidak cukup kalau membawa segitu (5 liter) bagaimana nanti memberi keluarga, kan saya punya keluarga besar," ujar Ristikah.

Senada dengan Ristikah, Helmi Manurung asal kloter 2 Medan yang datang berhaji bersama istri, juga merasa kurang dengan hanya mendapat 5 liter air Zamzam.

"Jangan pemerintah melarang tapi tidak memberikan solusi. Jadi ada larangan kita ikuti, tetapi dibarengi dengan solusi, bukan melarang saja," kata Helmi. Sebelumnya Helmi sempat membawa air Zamzam dalam koper besarnya karena merasa 5 liter tidak cukup.

Seperti Helmi, jemaah haji kloter 3 JKG yang baru saja tiba di Bandara King Abdulaziz untuk kembali ke Tanah Air, Akhmad Subhan, juga mengaku membawa air Zamzam karena ada pesanan dari orang tua dan saudaranya.

"Kita kan keluarga besar, pasti oleh-olehnya air Zamzam. Ini bukan soal harganya karena Zamzam juga bisa dibeli di Indonesia, tapi kan kalau bawa langsung kita bisa yakin Zamzamnya asli," pungkas Akhmad Subhan.

Tapi aksi para jemaah membawa diam-diam air Zamzam, terdeteksi mesin pemindai (X-Ray) saat pemeriksaan barang bawaan jemaah di Madinatul Hujjaj. "Sampai hari ini sudah ratusan tas jemaah yang dibongkar di sini," ujar Ericsando.

Pembongkaran tas jemaah disaksikan oleh tim PPIH dan pihak Garuda Indonesia. Prosesnya setelah tas ditimbang, kemudian dipindai dengan X-Ray. Jika kedapatan membawa air Zamzam, tas akan dibongkar oleh petugas yang disaksikan PPIH dan pihak Maskapai.

"Kita memastikan saat dibongkar jangan sampai barang bawaan jemaah itu ada yang rusak dan tidak kembali lagi ke koper, karena itu sudah menjadi tanggung jawab kita," ujar M Taufan, Koordinator lapangan Bagasi PPIH. (Sun/Yus)*