Liputan6.com, Al-Manamah - Bahrain mengatakan telah menemukan salah satu penemuan bahan peledak dan senjata terbesar, sejak kekerasan meletus di sana pada tahun 2011. Reuters menyebutnya seperti pabrik pembuat bom.
"Bahan peledak 1,4 ton bermutu tinggi serta senapan dan granat tangan ditemukan di sebuah ruang bawah tanah di selatan ibukota Al-Manamah," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Kamis (1/10/2015).
Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengatakan, benda berbahaya yang telah disita di Distrik Nuwaidrat itu dan cocok dengan bahan peledak dalam serangkain serangan baru-baru ini di negara Teluk tersebut.
Advertisement
"Fasilitas ini telah diadaptasi untuk mengakomodasi jaringan yang rumit dari bunker bawah tanah tersembunyi dan operasi manufaktur di atasnya," kata mereka melalui sebuah pernyataan.
Polisi mengungkapkan mereka telah membuat sejumlah penangkapan tanpa terkait penemuan tersebut, namun tak memberikan rincian lebih lanjut.
"Di tempat itu juga ditemukan mesin proses bahan tambang dan bom, sejumlah besar bukti digital telah diambil untuk analisis," ucap Kepala polisi Mayor Jenderal Tarik Al-Hassan.
Menurut Jenderal Tarik Al-Hassan, pelaku yang terkait dengan Iran dan Irak membangun fasilitas itu selama berbulan-bulan.
Kendati demikian, sejauh ini Iran membantah terlibat dalam kasus kekerasan di Bahrain.
Mayoritas penduduk Syiah Bahrain telah lama menuntut perwakilan politik yang lebih besar dari monarki Sunni yang berkuasa.
Bahrain menghadapi tingkat rendah kerusuhan sejak protes Arab Spring. Pemerintah telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi pemberontak baru-baru ini meluncurkan serangan terhadap polisi. (Tnt/Rie)