Sukses

Penembak Massal Oregon AS Tewas dalam Serbuan Polisi

Salah seorang saksi mengatakan kepada petugas, pelaku memuntahkan peluru dengan penuh kemarahan.

Liputan6.com, Oregon - Kasus penembakan massal terjadi lagi di Amerika Serikat. Kali ini serangan dilakukan di sebuah kampus di kota Roseburg, Oregon yang berpenduduk kurang dari 200 ribu. Kawasan berbukit dan tenang itu kini berduka setelah 13 orang siswa di Community Collage Umpqua tewas diterjang peluru oleh seorang pria. Laman BBC menyebut jumlahnya 10 orang.

Tak lama setelah pelaku menembaki kampus di Roseburg Oregon itu, pria tersebut tewas dalam serangan polisi.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (2/10/2015) dari salah satu sumber kepolisian, penembak diketahui bernama Chris Harper Mercer berusia 26 tahun. Namun, dalam keterangan kepada media, Sheriff John Hanlin enggan menyebut namanya.

"Kami dapat informasi tentang pelaku, dan ya, kami tahu siapa dia. Namun nama itu akan diumumkan oleh pihak rumah sakit," kata Hanlin.

"Saya tidak mau menyebut namanya. Itu sama saja saya membenarkan tindakan pengecutnya itu. Kalian, tidak akan mendengar nama itu dari mulut saya," tegas Hanlin.

Tim penjinak bom dan polisi juga telah menyisir kampus itu, mengatakan bahwa sekolah tersebut telah aman. Petugas federal juga ikut terlibat dalam penyisiran, termasuk sebuah apartemen yang berjarak 3 kilometer dari kampus.

Menurut salah seorang petugas kepada NYTimes, Mercer membawa 3 senjata api saat untuk menembak kampus itu. 

"Salah seorang saksi mengatakan kepada kami, pelaku 'memuntahkan' peluru dengan penuh kemarahan," ungkap salah satu petugas federal yang enggan memberikan namanya. 

Sementara itu, penyidik federal sedang menginvestigasi media sosial 4chan, yang salah satu akunnya memuat komentar diduga dari Mercer. Sedangkan salah satu akun anomim menyarankan untuk tidak ke sekolah.

"Jangan ke sekolah, buat kalian yang berada di barat laut," tulis akun anonim itu.

4chan adalah sebuah media sosial untuk berinteraksi tentang komik, di mana pendaftarnya tidak memerlukan nama asli saat mendaftar. Hal ini membuat semacam 'surga' buat para 'penjahat' di internet. Ditambah lagi, postingan di situs itu akan terhapus dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Sementara itu, Presiden Kampus Umpqua meminta bantuan kepada siapapun untuk memulihkan kampus komunitas itu.

"Ini adalah hari yang panjang dan melelahkan," kata Rita Cavin, presiden dari Kampus Umpqua.

"Kami akan berbuat semaksimal mungkin mengembalikan suasana kampus yang aman seperti sediakala. Kami butuh bantuan anda semua," tambahnya.

Salah satu alumni dari kampus komunitas itu adalah Alek Skarlatos. Ia adalah salah satu prajurit AS yang berhasil menggagalkan serangan penembakan di kereta di Paris, bulan Agustus lalu. Baca: 'Pahlawan' Amerika Selamatkan Penumpang Kereta Cepat Prancis

Skarlatos adalah alumni sekolah itu, sebelum bertugas di Afghanistan tahun 2014.

"Saat saya merasa beruntung bisa berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat di sebuah kereta di Paris, sekarang yang saya harapkan melakukan hal yang sama," kata Skarlatos dalam pernyataannya.

"Saya berharap, saya ada di lokasi (penembakan di kampus) hari itu." (Rie/Tnt)