Sukses

Kenali Charon, Bulan di Planet Pluto

Wahana nirawak New Horizons terus mengirimkan informasi menakjubkan mengenai si mungil Pluto. Kali ini mengenai bulan di sana.

Liputan6.com, Washington DC - NASA kembali menerbitkan gambar-gambar resolusi terkini dari wahana New Horizons yang sedang berada di sekitar Pluto. Kali ini, gambar-gambar yang dikirim menceritakan tentang Charon, sebuah bulan yang mengelilingi planet kerdil itu.

Gambar-gambar diambil ketika wahana itu melintas di angkasa Pluto di bulan Juli lalu. Merujuk kepada situs NASA, Charon dan Pluto adalah pasangan yang aneh. Bagi sebuah bulan, ukuran benda berbatu-batu ini besar sekali jika dibandingkan dengan semangnya, Pluto. Perkiraan satelit memberikan taksiran diameter sekitar 1.214 kilometer, kira-kira setengah ukuran planet Pluto.

Charon, bulan bagi planet Pluto (sumber NASA)

Sebagaimana kejutan-kejutan yang terungkap di planet Pluto, gambar-gambar Charon juga menyingkapkan kejutannya sendiri. Misalnya, kawasan kutub utara bulan itu, Mordor Macula, yang semburat kemerahan, mirip dengan kutub planet mungil itu.

Yang juga tampak sangat mencolok adalah kawasan ngarai dan retakan daratan yang luas di permukaan Charon yang berukuran sekitar 1.600 kilometer. Dengan demikian, ngarai di atas khatulistiwa bulan itu empat kali lebih panjang daripada Grand Canyon di AS.

John Spencer, seorang wakil pimpinan GGI di Southwest Research Institute, Boulder, Colorado, mengatakan, “Sepertinya keseluruhan kerak Charon rengat merekah. Kalau dibandingkan dengan ukuran Charon itu sendiri, retakan ini mirip dengan sistem ngarai Valles Marineris di planet Mars.”

Charon, bulan bagi planet Pluto (sumber NASA)

Gambar-gambar itu juga memaparkan suatu kawasan di selatan khatulistiwa yang terbilang mulus dan tidak ditaburi kawah-kawah besar, sehingga ditengarai pernah mengalami ketidakstabilan geologis yang ekstrem.

Tim ilmuwan New Horizons sekarang sedang mengembangkan teori bahwa pada suatu masa di masa lalu, ada sebuah lautan bawah permukaan yang pernah beku. Kebekuan ini menambah volume sehingga mendesak kerak bulan itu hingga merekah.

Dari retakan itu, lava berbahan air bisa jadi pernah melingkupi dan mempermulus permukaan bulan dalam suatu proses yang dikenal dengan istilah cryovolcanism.

NASA menjelaskan bahwa wahana pemberani itu berada dalam keadaan baik dan berjarak sekitar 5 triliun kilometer jauhnya dari planet bumi. (Alx/Ein)