Liputan6.com, Yerusalem - 2 Warga Israel tewas dan sedikitnya 2 lagi terluka dalam serangan terpisah di Yerusalem yang dilakukan oleh warga Palestina yang kemudian ditembak mati oleh polisi.
Polisi Israel kini melarang warga Palestina berada di Yerusalem Timur dan memasuki Kota Tua selama 2 hari ke depan.
Larangan ini akan membuat warga Palestina tidak bisa memasuki Kota Tua kecuali jika mereka tinggal di sana. Tapi, larangan tersebut tidak berlaku bagi warga Israel, pemilik usaha setempat dan anak-anak sekolah.
Advertisement
Peristiwa penikaman pertama terjadi pada Sabtu 3 Oktober 2015 dekat Kota Tua. Para korban dikatakan telah melewati pintu masuk kompleks Masjid al-Aqsa dalam perjalanan ke Tembok Barat.
"Seorang pria Palestina telah menikam seorang pria Israel, istri dan balita mereka beberapa kali di gang sebelum akhirnya menusuk pria lain," ujar Kepala Polisi Yerusalem Moshe Edri seperti dikutip BBC, Minggu (4/10/2015).
Kedua pria Israel itu meninggal karena terluka parah, sedangkan ibu dan anak menderita luka serius.
Kekerasan terbaru ini terjadi 2 hari setelah pasangan suami istri warga Israel juga ditembak mati di Tepi Barat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pembicaraan darurat dengan para pejabat keamanan hari ini.
Awal pekan ini, pemimpin Palestina Mahmoud Abbas mengatakan di depan Majelis Umum PBB bahwa Israel telah menciptakan situasi eksplosif di Yerusalem dan Tepi Barat dengan penggunaan kekuatan yang brutal.
Sedangkan Netanyahu dalam pidatonya di PBB meminta Abbas untuk berhenti menyebarkan kebohongan dan kembali ke pembicaraan damai. (Ado/Ali)