Liputan6.com, Oregon - Dari beberapa hasil penyelidikan terkait Chris Harper Mercer, dalang penembakan di sebuah perguruan tinggi di Oregon, Umpqua Community College. Didapati informasi bahwa ia pernah tengah mencari pasangan hidup, dan mengeluhkan tak kunjung mendapati pacar.
Dalam profil pada situs kencan Spiritual Passions dengan username Ironcross45, Mercer menggambarkan dirinya sebagai sosok bukan perokok yang pemalu dan cepat akrab serta senang berbagi dengan kelompok kecil.
"Shy at first, but [I] warm up quickly, better in small groups", tulisnya seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/10/2015).
Advertisement
Selain itu, ia juga disebutkan menuliskan pesan di dunia maya bahwa semua orang gila dan hanya ia satu-satunya yang waras.
Menurut sang bunda, Laurel Margaret Harper, mereka tinggal bersama di sebuah apartemen beberapa kilometer dari kampus. Dalam wawancara dengan polisi, ia menyebutkan Mercer menderita masalah mental.
Harper yang berprofesi sebagai seorang perawat, beberapa tahun terakhir pernah memposting status berisi curahan hatinya memiliki anak dengan sindrom Asperger -- sebuah bentuk autisme. Ia menyebutkan, Mercer gagal masuk Angkatan Darat Amerika Serikat pada tahun 2008 setelah tak lulus tes pelatihan dasar.
Pembantaian Oregon di kampus Umpqua Community College itu terjadi pada Senin 1 Oktober waktu setempat. 9 Orang dilaporkan tewas dalam kejadian tersebut.
Para korban selamat sebelumnya mengaku bahwa Mercer meninggalkan pesan untuk polisi. Summer Smith, ibu dari salah satu korban selamat mengatakan bahwa si penembak melakukan hal itu kepada putranya Matthew.
"Penembak memintanya untuk memberikan sesuatu kepada polisi, jika ia melakukannya maka ia akan hidup," kata Smith.
Smith mengatakan Matthew diberikan sebuah amplop, yang diyakini berisi hardisk komputer. Lalu ia dipaksa menyaksikan penembakan massal yang dilakukan Mercer pada teman-teman sekelasnya.
"Mathew mengatakan saat itu ia membeku. Dia tidak bisa bergerak sedikit pun. Ia takut untuk berpaling," ucap Nyonya Smith.
Setelah menyatakan berduka dan mengecam penembakan massal Oregon, Presiden Barack Obama mengumumkan pada Senin 12 Oktober bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Roseburg, Oregon hari Jumat 9 Oktober. Kedatangannya untuk mengunjungi korban dan keluarga korban.
(Tnt/Rie)