Liputan6.com, Brisbane - Ahli bedah di rumah sakit Brisbane, Australia, berhasil memasang kembali kepala balita yang putus secara internal dari tulang belakangnya.
Jaxon Taylor yang disebut-sebut 'bayi ajaib' karena berhasil bertahan hidup meski mengalami patah leher yang menyeramkan dan mengancam nyawanya.
Media lokal melaporkan bahwa Jaxon Taylor, balita 16 bulan itu sedang melakukan perjalanan di dalam mobil dengan sang ibu dan kakaknya yang berusia 9 tahun ketika mereka bertabrakan dengan mobil lain dengan kecepatan 110 km per jam. Sang kakak juga mengalami luka yang serius namun tak mengancam nyawanya.
Advertisement
Menurut media lokal, kekuatan tabrakan ini mematahkan kepala balita dari lehernya secara internal.Â
"Ini adalah sebuah keajaiban," kata ibu Jaxon, Rylea seperti dikutip cari CBC.ca, Rabu 7 Oktober 2015.
"Saat aku menariknya keluar dari mobil, aku tahu bahwa dia... lehernya patah," tambahnya.
Jaxon diterbangkan ke rumah sakit di mana tim ahli bedah yang dipimpin oleh Dr. Geoff Askin melakukan operasi selama 7 jam untuk memasang kembali kepala ke tulang belakang.
"Banyak anak-anak yang tidak akan bertahan yang cedera ini, dan jika mereka berhasil diselamatkan, mereka akan tidak akan pernah sadar. Mungkin mereka tidak bisa bergerak atau bernapas lagi," kata Askin.
Dokter mengatakan Jaxon harus memakai penjepit di atas kepalanya selama delapan minggu untuk membantu menyatukan jaringan dan saraf yang menghubungkan kepala dan tulang.
Sementara itu, kasus yang sama telah berhasil dilakukan di sebuah Rumah Sakit Toronto. Para dokter juga melakukan prosedur yang sama persis seperti koleganya di Australia itu.
"Ini mungkin cedera tulang leher yang parah, tanpa trauma serius pada pembuluh darah atau sumsum tulang belakang itu sendiri," ucap seorang dokter ruang gawat darurat di Toronto, Dr. Brett Belchetz dalam sebuah email.
"Cedera itu adalah kasus yang mengancam nyawa. Perbaikan cedera tersebut sangat kompleks dan rutin. Unsur ajaib di sini adalah bocah ini cedera parah tulang tanpa menyebabkan luka pembuluh darah mematikan atau trauma sumsum tulang belakang."
Pada tahun 2006, dokter di Vancouver General menulis laporan kasus yang sama dengan prosedur serupa pada seorang wanita 46 tahun di Kanada. Laporannya dimuat di Journal of Emergency Medicine. (Rie/Tnt)