Sukses

NASA: Planet Pluto Ini Hidup

Pluto memiliki cuaca, punya bayangan asap di atmosfernya, dan punya kegiatan geologi yang aktif.

Liputan6.com, Maryland - Gambar-gambar Pluto dan Bulannya, Charon yang dikirim oleh New Horizons semakin hari semakin membuat para ilmuan NASA terkesima. Hal ini membuat pemimpin riset, Alan Stern pada Senin 5 Oktober lalu mengumumkan bahwa "2015 adalah tahun di mana teori baru di buku teks tercipta selamanya," seperti dikutip dari The Guardian, Rabu 7 Oktober 2015.

Ia pun menekankan, bahwa umat manusia akhirnya bisa membuka sebagian kecil tabir perbatasan terjauh yang dimiliki tata surya.

"Dunia ini hidup," kata Stern merujuk pada Planet Pluto.

"Pluto memiliki cuaca, punya bayangan asap di atmosfernya, dan punya kegiatan geologi yang aktif," tambahnya.

NASA: Planet Pluto Ini Hidup. Gambaran kumpulan yang dipercayai gunung di Pluto (NASA/Guardian)

Minggu lalu, wahana tanpa awak New Horizons berhasil mengirimkan gambar dengan resolusi tertinggi yang menggambarkan planet kerdil ini dengan bulan terbesarnya, Charon.

Rencananya, New Horizons akan kembali mengirimkan data terbaru pada Kamis (8/10/2015).

"Tiap minggu saya berlutut. Terpukau. Terkejut."

Salah satunya adalah gambar-gambar Bulan Charon. Di kawasan kutub utara bulan itu, Mordor Macula, yang semburat kemerahan, mirip dengan kutub planet mungil itu.

Yang juga tampak sangat mencolok adalah kawasan ngarai -- lembah -- dan retakan daratan yang luas di permukaan Charon yang berukuran sekitar 1.600 kilometer. Dengan demikian, ngarai di atas khatulistiwa bulan itu empat kali lebih panjang daripada Grand Canyon di AS.

Beberapa waktu lalu New Horizons juga mengirimkan foto yang menggambarkan permukaan menyerupai kulit ular, membuat para ahli bertanya-tanya apa yang membuat planet terkecil ini mempunya pola seperti itu. Foto kulit ular diambil saat hari di Pluto menjelang malam, menggambarkan sebuah level yang lebih detail mengenai topografi dan komposisi planet itu. Baca: Penampakan 'Kulit Ular' di Planet Pluto

Sejauh ini New Horizons baru mengirimkan data 10 persen dari keseluruhan Pluto dan bulan-bulannya. Wahana ini kini berada triliunan kilo meter jauhnya dari Bumi dan sedang menuju sabuk Kuiper di ujung tata surya mendekati obyek P1 - potential target one.

Stern berharap bahwa New Horizons akan sehat-sehat saja. Bahan bakarnya pun cukup hingga 2030.

"Saya cuma berharap, dikasih umur panjang hingga 2030," senyumnya. (Rie/Tnt)