Sukses

Bawa Wine di Arab, Kakek Ini Terancam Dicambuk 350 Kali

Keluarganya khawatir hukuman cambuk di Arab Saudi itu bisa membunuhnya, karena kondisi sang kakek yang masih lemah akibat menderita kanker.

Liputan6.com, London - Seorang kakek warga negara Inggris, terancam dihukum cambuk 350 kali di Arab Saudi. Gara-garanya, dia ketahuan membawa home-made wine atau minuman anggur rumahan.

Karl Andree, yang berusia 74 tahun, bahkan telah meringkuk di penjara Arab Saudi sejak Agustus 2014 lalu, setelah polisi syariah menangkapnya karena ketahuan membawa anggur di dalam mobil.

Dilansir dari Telegraph, Rabu (14/10/2015), dia meringkuk 12 bulan di Penjara Briman Jeddah, yang memiliki reputasi buruk atas penyiksaan yang tak manusiawi. Keluarganya khawatir hukuman cambuk itu bisa membunuhnya, karena kondisi sang kakek yang masih lemah akibat menderita kanker.

"Ayah kami telah mengabdikan dirinya selama 25 tahun bekerja di Arab Saudi, seperti inikah balasannya? Sebelum ditangkap, dia selalu merasa aman dan senang bekerja di sana," kata Simon Andree kepada The Sun.

Ketiga anaknya, Hugh, Kirsten, dan Simon mendesak PM Inggris David Cameron untuk melakukan intervensi, sebelum pihak berwenang melaksanakan hukuman tersebut. Beritanya menjadi daya tarik, karena fakta bahwa istri Andree, Verity, menderita Alzheimer dan sedang sekarat.

"Dia berusia 74 tahun dan menderita kanker 3 kali. Ia memerlukan perawatan medis untuk kanker dan asma, kami khawatir 350 cambukan akan membunuhnya. Istrinya sedang sekarat di rumahnya di Inggris. Kami mohon PM David Cameron secara pribadi campur tangan dan membantu membawa ayah kami pulang. Pemerintah Saudi hanya akan mendengarkan dia," tutur Simon sedih.

Salah satu putri Andree, Kirsten Piroth mengatakan, "ayahku memang melanggar aturan di negara yang tak memungkinkan alkohol, tapi dia sudah menebusnya. Dia dijatuhi hukuman 12 bulan, 14 bulan yang lalu."

Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan terus memantau kondisi Andree di Arab Saudi. Mereka juga berupaya keras membebaskan Andree secepat mungkin. Upaya tersebut juga telah disampaikan ke Pemerintahan Arab Saudi.

"Staf kedutaan kami terus membantu Andree, termasuk melakukan kunjungan rutin untuk memeriksa kesejahteraannya, dan sering kontak dengan pengacara dan keluarganya. Menteri dan pejabat senior telah mengangkat kasus Andree dengan Pemerintah Saudi, dan kami secara aktif akan membebaskannya sesegera mungkin," ucap Juru Bicara Kemenlu Inggris.

Meskipun telah menjalani vonis satu tahun penjara dan kemungkinan dicambuk semakin kecil karena Andree sakit, keluarga masih menyimpan tanda tanya terkait pembebasan pensiunan ini.

Di Arab Saudi, yang mempraktikkan syariat Islam, kepemilikan alkohol merupakan tindakan ilegal. (Tnt/Sun)