Sukses

Robot untuk Para Oma Opa Tetap Bugar dan Sehat

Robocoah berperan sebagai pelatih pribadi agar para lansia bisa berlatih dengan benar dengan teknologi sensor gerak.

Liputan6.com, Singapura City - Pemerintah Singapura meluncurkan robot pelatih pribadi untuk para lanjut usia. Robot bernama Robocoach ini bertujuan agar para lansia Singapura tetap sehat dan bugar.

Robot dengan lengan logam dan layar sebagai mukanya, telah memulai sesi olahraganya di pusat kebugaran lansia di seluruh Singapura. Demikian pernyataan Infocomm Development Authority of Singapore (IDA), sebuah badan pemerintah yang mendukung industri teknologi negara tersebut.

"Robocoach ternyata lebih efektif untuk para lansia berlatih secara rutin dan benar dengan teknologi sensor gerak yang dimiliki robot itu," kata IDA kepada the Guardian, Kamis (15/10/2015).

"Para lansia itu puas dan menikmati gerakan-gerakan fisik, meski jelas masih dibutuhkan 'sentuhan' manusia berupa relawan pendamping selama berolahraga," lanjut IDA.

Tidak seperti cyborg manusia super Robocop di film tahun 1987, yang berfungsi untuk melumpuhkan penjahat, si Robocoach ini adalah bagian dari proyek menjembatani para warga senior dengan teknologi.

IDA berharap proyek ini bisa diterapkan di seluruh Singapura.

Menurut penciptanya, Ngee Ann, si robot ini 'berjenis kelamin perempuan' punya pipi kemerahan, mata biru, dua gigi dan mimik manusia.

"Robot ini bertanggung jawab secara serius dan melatih para lansia dengan 15 tipe latihan yang berbeda tiap minggunya. Dia juga bisa mengenali suara manusia," kata Ann.

"Si robot juga bisa mengurangi laju gerakannya apabila berlatih dengan grup besar, untuk memastikan semua orang bisa mengikuti gerakannya," lanjutnya lagi.

Menurut IMF, Singapura berada di peringkat ke-3 populasi lansia.

Sementara itu, Jepang yang memiliki percepatan populasi atas 60-an itu memimpin penemuan robot untuk keperluan warga seniornya. Tahun lalu, Negara Matahari Terbit ini meresmikan Robobear, oleh Riken Institut, sebuah perangkat robot dengan muka kartun yang berfungsi untuk membantu para lansia bangun dari tempat tidur ke kursi rodanya.

"Dengan percepatan laju populasi para lansia, Jepang membutuhkan pendekatan baru dalam memberi pelayanan pribadi terhadap kesehatan. Salah satu tugasnya adalah memindahkan pasien yang setidaknya bisa dilakukan 40 kali dalam satu hari," tutur Riken.

"Robot adalah pilihan yang paling tepat untuk tugas ini, namun sejauh ini belum diterapkan di fasilitas-fasilitas rumah jompo di Jepang," tambahnya lagi.

Sementara itu, sebuah perusahaan Prancis, Aldebaran kini sedang membangun Romeo. Robot setinggi 140 cm yang menyerupai manusia ini direncanakan akan mendampingi para lanjut usia dan orang dengan masalah mobilitas. Romeo diciptakan bisa membuka pintu, naik tangga dan mengambil barang dari meja. (Rie)

Baca juga: 

Robot NASA Temukan Bukti Adanya Danau Kuno di Mars

Kue Ultah Robot 'Optimus Prime' yang Bisa Berubah

Canggih, Ada Robot yang Bisa Melahirkan

Â