Sukses

Foto Bernilai Jutaan Dolar Billy the Kid Main Kriket Ditemukan

Kolektor menemukannya di sebuah pasar loak di San Fransisco dan dibeli cuma US$ 2.

Liputan6.com, San Fransisco - Henry McCarty, yang dikenal di Wild West sebagai Billy the Kid, memiliki hidup yang singkat serta penuh dengan kekerasan. Hari-harinya diisi dengan mencuri dan membunuh sebelum ajal menjemputnya dalam baku tembak di usia 21 tahun. Dia hidup bersama pistol di tangannya - dan kadang-kadang, alat pukul kriket.

Sebuah sejarah baru yang mengejutkan. Telah ditemukan foto kedua McCarty menunjukkan dia dan para geng-nya yang biasa dikenal,The Regulator, sedang bermain olahraga itu di New Mexico pada tahun 1878.

Gambar yang telah memudar itu ditemukan di antara tumpukan foto dalam kotak kardus sebuah toko barang bekas di Fresno, California oleh seorang kolektor pada tahun 2010.

Randy Guijarro membayar 2 dolar untuk foto itu, yang sekarang diperkirakan nilainya bisa mencapai jutaan dolar. Satu-satunya foto dari Billy the Kid yang pernah dikonfirmasi keasliannya, dari tahun 1880, terjual seharga US$ 2,3 juta pada tahun 2011.

Otensifikasi foto tersebut dilakukan oleh perusahaan AS, Kagin, yang berbasis di San Francisco. Tergambar Billy the Kid bersama dengan beberapa anggota Regulator, serta teman-teman dan keluarga. Kemungkinan besar, foto tersebut diambil setelah pernikahan pada musim panas 1878, hanya sebulan setelah geng itu mengambil bagian dalam perang brutal di Lincoln County.

Foto Senilai Jutaan Dolar Billy the Kid Main Kriket Ditemukan (Guardian)

Ketika foto itu pertama kali dibawa ke perusahaannya, para ahli di Kagin sedikit skeptis. Hal ini dilontarkan oleh David McCarthy salah satu pendiri.

"Sebuah foto asli Billy the Kid adalah sebuah warisan terbesar untuk Western Americana (masa kolonisasi Eropa di Amerika)," kata David McCarthy seperti dilansir The Guardian, Rabu 14 Oktober 2015.

"Kami harus memastikan bahwa kami bisa menjawab dan memverifikasi di mana, kapan, bagaimana dan mengapa foto ini diambil. Kemiripan saja tidak cukup dalam kasus seperti ini - tim ahli harus dibuat untuk menjawab masing-masing detail di foto memastikan tidak ada kesalahan."

Tim menghabiskan satu tahun untuk menyelidiki foto tersebut. Bahkan menemukan lokasi di mana foto itu diambil, yaitu di Chaves County, New Mexico. Di sana mereka menggali sisa-sisa bangunan.

"Kami menemukan kayu tua di bawahnya," kata Jeff Aiello, direktur film dokumenter National Geographic Channel yang terlibat dalam proses keaslian ini. Rencnanya, penemuan tersebut, akan dipublikasikan bulan ini.

"Kami menemukan dermaga batu seperti di foto itu yang ternyata masih ada."

Liz Larsson, dari Asosiasi Olahraga Kriket Inggris, mengatakan serangkaian foto dari tempat kejadian turut memastikan keaslian foto itu

"Ini jelas permainan Kriket. Anda dapat melihat lingkaran, bola, palu, patok. Mereka semua ada. Ini adalah gambar yang menarik." kata Larsson.

Klub kriket pertama Inggris didirikan pada tahun 1865, tahun yang sama permainan diabadikan oleh Lewis Carroll dalam bukunya yang berjudul Alice in Wonderland.

"Kriket populer pada 1860-an, karena itu olahraga pertama bahwa perempuan bisa bermain dengan persyaratan yang sama dengan laki-laki, dan laki-laki dan perempuan bisa bermain bersama. Di Inggris, permainan ini membutuhkan lapangan rumput besar dan halus," terangnya.

Hal itu, bagaimanapun, sedikit berbeda di Amerika Serikat, di mana lapangan bisa di mana saja, lebih kecil dan peralatan seadanya.

Selama abad ke-19, pertandingan di Amerika memiliki citra agak berbeda dengan stereotip Inggris yang sopan, menurut sejarah Asosiasi Kriket Amerika: "Kriket sebagai olahraga umum mengalami kemunduran pada tahun 1890 ketika Rohaniawan Boston berbicara tentang minuman keras, judi dan perilaku tak bermoral lainnya yang terkait dengan itu. "

Thom Ross, seorang seniman AS yang mengkhususkan diri melukis adegan bersejarah, pernah menggambar penduduk asli Amerika dan koboi sedang bermain kriket. Ia mengatakan lukisannya didasarkan pada penelitian sejarah yang luas.  

"Jadi dipastikan, bahwa keaslian foto itu bisa  benar adanya, karena salah satu faktor kesesuaian dengan waktu di mana olahraga itu populer di AS," tutup Larsson. (Rie/Rcy)