Liputan6.com, Maiduguri - Insiden ledakan bom terjadi di Nigeria. Negara yang tengah berkonflik dengan kelompok kelompok militan Boko Haram seakan-akan tidak pernah luput dari serangan.
Kali ini, sebuah ledakan bom bunuh diri kembar menghantam sebuah masjid di kota Maiduguri, Nigeria. Saat ledakan terjadi, puluhan jemaah tengah beribadah salat magrib. 42 Orang dilaporkan tewas akibat bom meledak pada Kamis 15 Oktober waktu setempat.
Baca Juga
"Hampir seluruh orang di masjid tewas, aku sangsi tak ada yang selamat," kata saksi mata Muhtari Ahmadu seorang pedagang yang menyaksikan ledakan tak jauh dari tempat ia menjajakan dagangannya, seperti dilansir  The Guardian, Jumat (16/10/2015).
Advertisement
"Kami hitung ada 42 jenazah," tambah Amandu Marte, salah seorang warga yang turut membantu pihak keamanan melawan Boko Haram yang hingga kini terus merongrong Nigeria.
Insiden ini dibenarkan oleh kepolisian kota. Meski mereka masih memberi angka yang jauh lebih rendah dibandingkan para saksi mata. "Kami baru menghitung ada 14 jenazah, kemungkinan jumlah ini terus bertambah mengingat parahnya bangunan itu," kata juru bicara kepolisian.
Menurut Amandu Marte, pengebom bunuh diri menyamar jadi salah satu jemaah. Ia meledakkan dirinya saat memasuki masjid. Bom kedua diduga diledakan oleh pelaku lain, setelah ledakan pertama membuat orang panik dan sedang menolong korban terluka.
"Jadi, saat orang-orang datang berbondong-bondong membantu para korban, bom kedua itu meledak. Ledakan tersebut yang berhasil menewaskan banyak orang," kata Marte.
Sejauh ini belum ada yang bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut. Namun, kecurigaan jatuh kepada Boko Haram. Kelompok militan yang berdiri di Nigeria tahun 2009.
Grup tersebut semakin 'ganas' ketika Presiden Muhammadu Buhari naik ke pucuk pemimpin pada 29 Mei lalu, yang berjanji akan memberantas mereka.
Kelompok militan itu juga bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kota Kuje dan Nyanya pada 2 Oktober, yang membunuh 18 orang. Selain itu, kekuatannya tak terbendung. Mereka melebarkan sayap yang membuat ketakutan hingga ke negara-negara tetangga seperti Kamerun dan Chad.
Insiden terakhir adalah bom bunuh diri yang dilakukan oleh bomber perempuan dan anak-anak di Chad, 41 orang dilaporkan tewas.
Sudah lebih dari 17 ribu orang tewas semenjak kelompok Boko Haram mendeklarasikan negara kekalifahan di utara Nigeria, sementara 2,5 juta lainnya kehilangan tempat tinggal. (Rie/Tnt)