Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan, tak memungkiri akan tetap bisa terkena masalah pada pencernaan. Mungkin akibat bakteri. Tapi bagaimana jika mengonsumsi makanan nyeleneh seperti wanita-wanita cantik berikut ini.
Tak tanggung-tanggung, santapan ketiga wanita cantik itu adalah benda yang biasa digunakan sehari-hari untuk keperluan bersih-bersih. Yakni sabun dan spons.
Seperti apa cerita lengkap ketiga wanita cantik pengonsumsi makanan nyeleneh itu? Berikut ini kisahnya:
Advertisement
Wanita Inggris Pemakan 20 Spons per Hari
Wanita Inggris ini mengaku makan 20 spons hari. Emma Thompson dari North Tyneside, Inggris mengatakan ia mulai mengunyah benda itu ketika berusia sekitar 3 tahun. Namun saat dewasa ia malah memakannya.
"Beberapa tahun lalu aku mencuci piring dan melihat spons dengan bantalan bagian menggosoknya. Saat itu aku berpikir rasanya cukup menarik untuk mencoba salah satu dari spons itu," kata Thompson seperti dikutip dari Fox News, Senin (19/10/2015).
"Sejak saat itu aku kecanduan memakannya. Aku hanya perlu merendamnya dalam (pencuci piring cair) dan kemudian mengunyahnya. Aku selalu harus memastikan bahwa aku memiliki spons di rumah," ucap dia.
"Sementara orang-orang pergi keluar untuk steak, aku lebih suka pergi keluar untuk membeli persediaan spons," tegasnya.
Thompson mengatakan dia memakan spons setidaknya 2 dalam satu hari, tapi kadang-kadang 1 pak isi sepuluh atau 20 spons ketika sangat stres.
Tidak segera jelas apa efek medis yang dialaminya akibat mengonsumsi makanan nyeleneh tersebut, sebab sejauh ini ia tak mengalami keluhan apa pun.
Advertisement
Pengonsumsi Sabun Bubuk
Pada September lalu, seorang wanita di Selandia Baru mengaku punya kebiasaan mengonsumsi sabun cuci bubuk. Keinginannya untuk mengonsumsi ini muncul sejak ia hamil anak kedua.
Awalnya Michaela Martin hanya ingin mengendus aroma sabun cuci bubuk saat kehamilannya memasuki trisemester ketiga. Keinginannya untuk merasakan aroma sabun tersebut sangat tinggi.
Ia lalu mencolek sedikit sabun cuci kemudian memasukkannya ke mulut, merasakannya, kemudian meludahkannya. Tak lupa ia langsung berkumur sesudahnya.
"Aku mencicipi butiran sabun tersebut untuk mengetahui tekstur, rasa, dan kemudian meludahkannya dan berkumur," terang Michaela kepada The New Zealand Herald.
Pengalaman pertamanya mengonsumsi sabun cuci bubuk tidak sesuai dengan yang dibayangkan. Aroma sabun tersebut sangat harum dan menggoda, namun tidak demikian dengan rasanya.
Meskipun dia tidak menyukai rasanya, Michaela Martin mengatakan aroma yang tinggal di mulut dan hidungnya sangat menyenangkan. Deterjen favoritnya adalah Surf beraroma tropical lily and ylang ylang.
Tak cuma sabun cuci bubuk yang ia suka cicipi, tapi juga pasta gigi. Michaela suka menempelkan pasta di gigi kemudian berulang kali membersihkannya.
Ia pun menceritakan hal ini kepada kelompok ibu hamil di sekitarnya. Ternyata tak ada yang mengalami pengalaman 'ngidam' seperti yang ia rasakan. Ia lantas mencari tahu hingga akhirnya menemukan apa yang disebut dengan gangguan makan bernama pica.
"Ini jujur ​​sangat aneh. Aku tak sabar untuk melahirkan, sehingga bisa kembali menjadi normal seperti sedia kala," ucapnya.
Lesley Dixon dari Selandia Baru College of Midwives mengatakan, ngidam akan disebabkan oleh kondisi yang disebut pica -- keinginan mengonsumsi zat dengan nilai gizi sedikit atau tidak ada.
"Pica terjadi baik pada orang hamil dan tidak hamil, dan relatif jarang. Orang-orang membicarakan orang-orang yang mendambakan tanah liat atau kotoran ... hal semacam itu,"Â kata Dr Dixon.
Penyantap Spons Dicampur Sabun
Si cantik Kerry Trebilcock dari Cornwall ini memiliki kebiasaan makan nyeleneh paduan antara Emma Thompson dan Michaela Martin. Yakni suka makan sabun dan spons.
Sejauh ini, wanita perawat gigi itu telah mengonsumsi paling tidak 4.000 spons yang biasa Anda gunakan untuk mencuci piring dan lebih dari 100 batang sabun.
Kerry menderita kondisi langka yang disebut Pica. Hal ini membuat orang yang memiliki kelainan tersebut, suka mengonsumsi hal-hal yang tak ada hubungannya dengan makanan.
Dalam kondisi lain, penderita Pica bahkan akan memakan pasir, logam, kapur, batu bara, bola lampu, dan lain-lain.
Kerry ternyata tak mengonsumsi spons begitu saja. Ia biasa mencelupkan spons ke dalam teh atau cokelat panas, atau bahkan dibumbui dengan mustard dan saus BBQ, baru dimakan. Ia bahkan tak pernah meninggalkan rumah tanpa camilan. Isi kantong camilannya tentu saja spons dalam potongan kecil dan saus.
Dia juga suka sabun lemon dan jeruk nipis.
Meskipun Kerry juga makan makanan biasa, seperti dikutip dari Huffington Post, konsumsi spons kadang-kadang baru bisa dicerna setelah 5 hari. Menyebabkannya sembelit, diare, dan kram perut parah.
Karena malu, Kerry tidak mencari bantuan medis sampai 2009.
Barulah pada tahun 2009, ia mengumpulkan keberanian untuk curhat pada teman dan dokter. Saat itulah ia diberi tahu kalau ia didiagnosis dengan Pica dan sistem pencernaannya bisa rusak parah. Untungnya, Kerry masih memiliki keinginan untuk sembuh.
Kini Kerry telah dimasukkan dalam program konseling dan vitamin. Ia juga bisa mengurangi konsumsi sabun dan spons menjadi 1 inci spons dan 3 sendok teh sabun tiap makan. (Tnt/Rie)
Baca Juga:
4 'Horor' Hewan yang Hidup Lagi saat Disantap
4 Bentuk Alis Nyeleneh yang Sedot Perhatian Dunia Maya
Advertisement