Sukses

Insiden 'Belanja Paksa', Turis China Tewas Dipukuli di Hong Kong

Pertengkaran itu bermula ketika rombongan turis dibawa ke sebuah toko perhiasan. Namun seorang anggota rombongan tidak mau berbelanja.

Liputan6.com, Hong Kong - Seorang turis China dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit Hong Kong pada Selasa 20 Oktober 2015, sehari setelah terlibat dalam perkelahian di sebuah toko perhiasan.

Turis China bernama Miao Chunqi yang berusia 54 tahun itu dilaporkan dipukuli oleh 4 orang hingga tak sadarkan diri, saat menengahi pertengkaran antara seorang wisatawan lain dengan pemandu wisata mereka.

"Dia mencoba untuk menengahi perkelahian antara 2 perempuan -- yang diyakini pemimpin tur dan salah satu wisatawan -- sebelum dia dan turis wanita itu diserang oleh sekelompok orang yang menyeret mereka ke jalan dan melumpuhkan mereka," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (21/10/2015).

Korban yang merupakan seorang kontraktor bangunan dari timur laut China, ditemukan tergeletak tak sadarkan diri di luar toko di Kowloon pada Senin 19 Oktober pagi.

Pertengkaran itu bermula ketika rombongan turis dibawa ke sebuah toko perhiasan. Namun seorang anggota rombongan tidak mau berbelanja di toko itu sehingga pemandu wisata marah.

Keduanya kemudian tidak hanya terus bertengkar tetapi juga terlibat dalam perkelahian, dan Miao berusaha melerai namun justru diserang oleh 4 pria lain. Ia, menurut media Hong Kong, bahkan diseret sampai ke luar toko dan dipukuli lagi.

"Dewan Pariwisata Hong Kong (HKTB) tak memiliki toleransi untuk setiap tindakan yang merusak citra baik kota itu, khususnya tindak kekerasan," jelas pihak tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah China berusaha memberantas bisnis penyelenggaraan wisata ke Hong Kong dengan biaya murah, sebab dalam praktiknya turis-turis akhirnya diperas di toko-toko yang dikunjungi -- sebagai bagian dari tur. Toko-toko itu biasanya sudah ditentukan oleh pemandu wisata.

Setidaknya empat orang telah ditangkap Dewan Pariwisata Hong Kong. Mereka adalah 2 wanita berusia 32 dan 53 tahun serta warga Hong Kong 44 tahun, serta pria keturunan Hong Kong berusia 32 tahun.

Namun polisi mengatakan, mereka masih mencari dua tersangka lainnya. Sementara Dewan Pariwisata Hong Kong menyatakan penyesalan mendalam atas insiden tersebut. (Tnt/Rie)