Liputan6.com, Washington - Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa dia tidak akan ikut dalam persaingan nominasi calon presiden dari Partai Demokrat untuk Pilpres 2016. Pernyatan ini telah mengakhiri guncangan di tubuh Demokrat serta menghapus batu sandungan untuk Hillary Clinton maju sebagai capres dari Demokrat.
"Saya sudah mengatakan berkali-kali kepada orang lain, bahwa mungkin sangat baik untuk saat ini bagi saya untuk 'menutup jendela'. Saya sudah menyimpulkan itu telah ditutup," ujar Biden dalam konferensi pers di Rose Garden, Gedung Putih, Washington, Rabu 21 Oktober 2015 waktu setempat.
Namun begitu, Biden yang tampil dengan diapit Presiden Barack Obama serta istrinya Jill mengatakan tidak akan diam dan tetap mendukung calon presiden dari Partai Demokrat.
Advertisement
"Sementara saya tidak akan menjadi kandidat, saya tidak akan diam. Saya berniat untuk berbicara dengan jelas dan tegas, untuk mempengaruhi sebanyak yang saya bisa di mana kita berdiri sebagai sebuah partai dan di mana kita harus tampil sebagai bangsa," ujar dia seperti dikutip CNN.
Keputusan Biden sudah banyak diramalkan, tentang kemungkinan dia akan ikut dalam 'perburuan' Gedung Putih untuk ketiga kalinya setelah 2 periode menjadi pendamping Obama. Tetapi, kesedihan setelah kematian putra sulungnya, Beau, pada Mei lalu akibat kanker otak tampaknya membuat Biden tak siap untuk berkampanye.
Banyak yang mengatakan bahwa saat ini memang bukan waktu yang tepat untuk Biden bertarung menuju Gedung Putih, meski bukti menunjukkan ia akan kompetitif jika masuk dalam bursa capres Demokrat.
Bagaimanapun, posisi sebagai Wakil Presiden AS memiliki nilai yang sangat tinggi dan menguntungkan dari seorang calon. Apalagi dikombinasikan dengan sikap jujur ​​dan sungguh-sungguh yang akan membuatnya menjadi kandidat yang menarik.
Dengan keputusannya untuk mundur dari pemilihan di Partai Demokrat, persaingan saat ini ada di tangan Clinton dan Senator Bernie Sanders. (Ado/Mar)