Sukses

Topan Koppu Pindah ke Jepang, Jumlah Korban di Filipina 54 Jiwa

500 ribu orang diperkirakan mengungsi akibat terjangan Topan Koppu di Filipina.

Liputan6.com, Manila - Jumlah korban meninggal akibat terjangan Topan Koppu di Filipina telah bertambah. Tercatat pada Kamis (22/10/2015) ini menjadi 54 orang, dari sebelumnya 47 jiwa. Reuters menyebut total ada 58 yang meregang nyawa.

Sementara topan bergerak ke selatan Jepang, banjir akibat hujan deras yang dibawa angin kencang itu menghancurkan perumahan mengarah ke hilir menuju desa-desa pantai. Mengakibatkan ribuan penduduk mengungsi. 500 ribu orang diperkirakan mengungsi akibat terjangan Topan Koppu.

Setelah melemah pada Rabu 21 Oktober waktu setempat, Topan Koppu dilaporkan menuju selatan Jepang.

Pihak meteorologi Filipina kemudian memperingatkan para nelayan dan kapal feri yang melaut, karena Topan Koppu yang menghembus angin 55 kilometer per jam (34 mph) akan berpindah ke timur laut menuju Pulau Ryukyu Jepang dengan kecepatan 6 kilometer per jam (4 mph).

Menurut para pejabat, seperti dikutip dari MSN, Kamis (22/10/2015), banjir dari hujan lebat akhir pekan di daerah pegunungan yang disebabkan Topan Koppu menenggelamkan desa-desa nelayan dan pertanian sampai 3 meter.  

"Penduduk Bulacan dan provinsi Pampanga, kira-kira 2 jam naik mobil dari ibukota Manila, mengungsi dengan jalan kaki ke pusat-pusat pengungsian sementara air naik dengan cepat malam harinya, diperburuk air pasang yang tinggi," kata pihak berwenang.

Hampir 60 ribu orang di Bulacan dan Pampanga meninggalkan rumah mereka, kawasan penampungan air dari provinsi-provinsi dataran tinggi Nueva Ecija dan Aurora -- wilayah yang paling parah dilanda Koppu pada Minggu dan Senin (18-19 Oktober).

Topan Koppu mencapai daratan di pantai timur Luzon, pulau terbesar dan berpenduduk paling banyak, Minggu pagi dengan angin berkecepatan 210 kilometer per jam.

Topan Koppu merupakan topan ke-12 yang melanda Filipina tahun ini. Pada 2013, topan Haiyan mengakibatkan lebih dari 7.300 orang meninggal atau hilang.

Pada November 2013, ribuan orang tewas dan banyak yang dilaporkan hilang akibat terjangan Topan Haiyan. (Tnt/Rie)