Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Studi Indonesia di Bulgaria makin meminati belajar bahasa Indonesia dengan media wayang sebagai sarana pembelajaran. Cara belajar yang unik ini diperkenalkan Prof Andrik Purwasito, dosen Universitas Sebelas Maret Solo, yang juga seorang dalang, di depan 22 orang mahasiswa Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia pada 20 Oktober 2015 waktu setempat.
Prof Andrik menjadi dosen tamu pada Kelas tersebut yang berada di bawah Jurusan South, East, dan South–East Asia Fakultas Classical and Modern Philology.
Selama Kelas berlangsung tampak ketertarikan mahasiswa terhadap wayang.
Advertisement
Beberapa pertanyaan yang diajukan di antaranya mengenai proses pembuatan wayang dan bahan bakunya; mengapa bentuk wayang tidak menyerupai manusia pada umumnya; mengapa wayang perempuan (srikandi) warnanya hitam. Para mahasiswa juga mengharapkan agar pelajaran mengenai wayang dapat dihadirkan kembali.
Prof Andrik mengawali kelas dengan menjelaskan bahwa belajar bahasa Indonesia itu mudah dan menyenangkan.
"Dengan mengenal beberapa kata bahasa Indonesia, kita dapat merangkai kalimat sederhana dan mudah dimengerti," ungkap Prof Andrik seraya memberikan contoh cara merangkai kata-kata menjadi kalimat sederhana seperti 'Saya Cinta Wayang', 'Saya Cinta Indonesia' seperti dikutip dari situs Kemlu.go.id, Jumat (23/10/2015).
Sekitar 22 mahasiswa hadir pada kelas pemula tersebut.
Prof Andrik juga menjelaskan sejarah wayang dan fungsi wayang sebagai media untuk berkomunikasi dengan rakyat, khususnya untuk menyampaikan pesan.
Para mahasiwa pun diperkenalkan dengan satu per satu tokoh-tokoh wayang beserta karakternya masing-masing dan mendemonstrasikan dialog tokoh-tokoh wayang tersebut dengan kekhasan cara bertutur yang berbeda-beda. Dialog yang dibawakan Prof Andrik dengan jenaka tersebut telah menimbulkan keantusiasan para mahasiswa untuk mengenal lebih jauh apa itu wayang.
Pada sesi berikutnya, Prof Andrik mengajak mahasiswa untuk terlibat secara langsung dengan memberi kesempatan kepada dua mahasiswa untuk memegang wayang dan berdialog dengan bahasa Indonesia menggunakan wayang tersebut. Penggunaan media wayang tampak sangat menyenangkan, sehingga mengundang mahasiswa lainnya untuk ikut mencoba memainkannya.
Kepada para mahasiwa juga diperlihatkan video tentang pagelaran wayang kulit yang pernah dibawakannya di beberapa kegiatan di Indonesia.
Prof Andrik ditugaskan oleh Kemendikbud untuk mempromosikan wayang dan batik di Bulgaria hingga 7 Desember 2015. Profesor yang juga Kepala Program Studi Hubungan Internasional FISIP UNS ini juga dijadwalkan untuk memberikan pelajaran mengenai sosial dan politik Indonesia secara umum di Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Universitas Sofia.
(Tnt/Rcy)*
Baca Juga:
Perkenalkan Helen Pausacker, Dalang Wayang Cantik dari Australia
llmuwan: Tak Masuk Akal Ular Kobra Kecil 'Membunuh' Cleopatra