Liputan6.com, Washington - Seorang pria gagal dalam tes DNA-- dokter mengungkapkan, anaknya memiliki gen dari saudara kembar ayahnya yang meninggal saat dalam kandungan.
Pria berusia 24 tahun ini merupakan orang pertama dalam kasus 'chimera manusia'. Seseorang dengan gen ekstra yang diserap dari saudara kandungnya yang sudah meninggal dunia saat masih dalam kandungan.
Baca Juga
Dilaporkan dari Independent, 26 Oktober 2015, pasangan dari Washington memutuskan melakukan tes paternal setelah mengetahui golongan darah sang anak tidak sama dengan ibu maupun ayahnya. Si anak lahir dengan pertolongan prosedur perawatan kesuburan. Orangtuanya ragu, apakah sperma ayahnya tertukar dengan sperma pedonor lain.
Advertisement
Setelah tes kesuburan gagal, mereka mengambil tes genetika. Di situlah, ditemukan bahwa sang ayah merupakan 'paman' dari anaknya tersebut. Dan gen yang dibawa adalah gen sang saudara kembarnya yang belum pernah ditemuinya.
Dari hasil tes, diketahui sperma sang ayah memiliki 10 persen kecocokan dengan genetika sang anak. Gen dari air liur berbeda dari gen yang diambil  sperma-- sehingga, diputuskan bahwa ayah anak merupakan saudara kembar sang ayah.
Sebelumnya, ada dua kasus 'chimera' yang pernah terjadi. Karen Keegan dari Boston menemukan gen di sel darahnya berbeda dari gen di indung telurnya. Sehingga, dua dari anak-anaknya memiliki gen yang berbeda darinya.
Pencarian chimera merupakan proses yang sulit. Karena gen hanya bisa dikenali di sebagian kecil organ tubuh. Semakin banyak orang yang datang ke klinik kesuburan, kasus chimera bisa menjadi bertambah. Karena perawatan kesuburan biasa mengantarkan pada kelahiran anak kembar. (Ikr/Rcy)