Liputan6.com, Menlo Park - Sebuah perusahaan baru (start up) di Menlo Park, negara bagian California, mencoba melakukan analisis pada tingkat molekuler terhadap salah satu makanan populer, yakni sosis, di Amerika Serikat.
Hasilnya cukup mengejutkan. Sebab, 2% dari hot dog yang beredar mengandung DNA manusia. Sebagian besar, yakni 66%, ada pada produk yang tertulis sebagai produk vegetarian.
Baca Juga
Bukan hanya itu, menurut laporan Daily Mail pada Senin, 26 Oktober 2015, sekitar 28 produk uji yang mengaku memenuhi syarat vegetarian ternyata masih mengandung daging, baik ayam, sapi, kalkun, domba, ataupun babi.
Clear Food, panduan konsumen yang berada di bawah naungan Clear Labs di Menlo Park, mengaku telah menguji 345 potong hot dog dan sosis dari 75 merek yang dijual di sepuluh pedagang eceran yang berbeda. Ternyata ada 14,4% bahan dalam produk yang tidak tertulis di label kandungan bahan.
Advertisement
Sejumlah merek yang diuji juga memiliki masalah "kebersihan". Namun demikian, Clear Food memberikan peringkat kebersihan produk "paling higienis", yaitu Butterball, McCormick, Gardein, Eckrich dan Hebrew National.
Dalam video tayangan yang beredar di dunia maya, disebutkan bahwa “Masalah kebersihan terjadi ketika pencemar tak berbahaya masuk ke hot dog, terutama DNA manusia.”
Para peneliti tak menyebut merek yang mengandung DNA manusia ataupun kemungkinan penyebab hadirnya DNA manusia pada produk, walaupun tulisan Daily Mail menduga kehadiran bahan genetik itu kemungkinan berasal dari rambut, kuku, tetesan ludah, ataupun percikan darah orang. (Alx/Ein)**