Sukses

Klinik Kesehatan Yaman Hancur Dibombardir dari Udara

Klinik tersebut melayani 200 ribu populasi, dan satu-satunya klinik yang lengkap. 150 kasus gawat darurat ditangani tiap minggunya.

Liputan6.com, Haydan - Fasilitas kesehatan milik Doctor Without Borders atau Medecins Sans Frontieres (MSF) kembali diserang. Kali ini, serangan udara itu menjatuhkan misilnya ke sebuah klinik MSF di Yaman, pada Senin 26 Oktober 2015 pagi waktu setempat. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara organisasi nirlaba itu.

"Hingga saat ini kami belum dapat laporan kerusakan. Namun, para staf yang tersebar di Yaman sedang mencari informasi," kata Dalila Mahdawi, juru bicara MSF di Yaman, seperti dilansir dari CNN, Selasa 27 Oktober 2015.

Klinik itu berada di kota Haydan, di mana perang sipil tengah berkecamuk. Fasilitas kesehatan tersebut melayani 200.000 populasi, dan satu-satunya klinik yang lengkap dan menangani 150 kasus gawat darurat setiap minggunya.

Dari bulan Mei 2015, mereka telah merawat setidaknya 3.400 korban luka perang. MSF kini mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan kepada fasilitas kesehatannya.

Awal tahun 2015, Arab Saudi dan koalisinya meluncurkan operasi Decisive Storm dan serangan udara diluncurkan kepada milisi Houthi yang ingin mengambil alih pemerintahan.

Lewat juru bicara Koalisi Saudi, mereka menolak telah menyerang klinik itu.

"Operasi koalisi berada di perbatasan, bukan di kota," kata Ahmed Asseri kepada CNN.

Dua pejabat senior menteri kesehatan Yaman membenarkan serangan di Klinik kota Haydan. Menurut salah satu pejabat, klinik tersebut melayani kebanyakan warga sipil. Hanya beberapa orang dari pengikut setia Houthi pernah dirawat atau menggunakan fasilitas itu.

Amnesty Internasional mengutuk aksi bombardir dari serangan udara yang menyerang fasilitas kesehatan. Mereka segera meminta tim investigasi dibentuk. Beberapa grup hak asasi manusia di Yaman mengatakan bahwa serangan udara itu dilakukan oleh koalisi Arab Saudi.

"Serangan di Klinik Haydan adalah serangan paling buruk yang telah menyerang penduduk sipil. Jelas mereka mentargetkan fasilitas kesehatan itu. Ini adalah hari yang menyedihkan buat para penduduk sipil," kata Philip Luther, Direktur Amnesty untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Koordinator MSF untuk Yaman, Miriam Czech tidak berada di lokasi saat serangan terjadi. Ia datang setelah serangan dan mengatakan klinik itu telah hancur 99 persen.

Serangan udara pertama, menghancurkan sisi bangunan klinik itu. Hal tersebut membuat para pasien dan staf berhasil melarikan diri. Namun, serangan kedua menghancurkan hampir seluruh bangunan.

Salah satu saksi mata, Ali Askar, berada di tempat kejadian saat serangan terjadi. Ia bersama para staf dan para pasien segera keluar gedung setelah serangan udara pertama mengenai sisi bangunan.

"Serangan kedua, hancurkan nyaris semua bangunan. Hanya ruangan yang X-ray, dan staf yang berdiri, namun jendela dan beberapa tembok hancur," ujar Askar yang juga pegawai di kementerian kesehatan Yaman.

Serangan udara kali ini adalah insiden kedua yang dialami rumah sakit MSF setelah sebelumnya fasilitas kesehatan di Kunduz diserang oleh serangan udara Amerika Serikat. Hal itu jelas membuat berang organisasi MSF dan menuntut tim investigasi independen untuk mencari kebenaran. Pentagon dan Presiden AS Barack Obama telah meminta maaf kepada MSF.

Rumah Sakit merupakan fasilitas yang dilindungi di bawah undanng-undang internasional dan Konvensi Jenewa. (Rie/Tnt)