Sukses

Detik-detik Gudang Amunisi Ukraina Meledak Tewaskan 2 Orang

Pihak keamanan Ukrania menginvestigasi insiden itu gudang amunisi milik militer negara tersebut. Apakah tindakan teroris atau bukan.

Liputan6.com, Svatovo - Sebuah video merekam detik-detik meledaknya sebuah gudang amunisi di Ukraina. Dalam rekaman tersebut, tampak ledakan dan bola-bola api meletus dan menghiasi langit malam.

2 orang dilaporkan tewas, dan 3 lainnya dilaporkan terluka. Meskipun jumlah tersebut diperkirakan meningkat.

Insiden itu terjadi di kota Svatove, Luhanks, pada Kamis 29 Oktober malam waktu setempat. Lokasinya diperkirakan 60 mil utara markas separatis pro-Rusia.

Tim gawat darurat, pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi, untuk menghindari kerusakan lebih meluas. Menurut pejabat setempat, gudang  tersebut memiliki lebih dari tiga ton amunisi.

Pihak keamanan Ukrania sedang menginvestigasi insiden itu gudang amunisi milik militer negara tersebut. Menurut beberapa media lokal, ledakan bukan tanpa sengaja, namun merupakan serangan teroris.

"Sangat disayangkan, dua orang dilaporkan tewas, dan tiga terluka. Situasi sangat kompleks. Ledakan dan kebakaran dilaporkan masuh berlangsung," kata Zoryan Shkiryak, dari menteri dalam negeri Ukraina, seperti dilansir dari The Guardian, Kamis 29 Oktober 2015.

Militer dikerahkan untuk berjaga-jaga di sepanjang jalan. Walikota Svatove, Evgeny Rybalko mengatakan seorang prajurit terperangkap dalam reruntuhan dan 2 lainnya tewas.

Para penduduk sekitar ketakutan dan segera pergi ke shelter bawah tanah mereka. Komunikasi terputus dan listrik di seputaran area juga dilaporkan padam.

"Jendela bergetar," kata Valetin Torba, seorang wartawan lokal. "Semua orang bersembunyi atau lari. Salah satu penduduk bahkan bersaksi bahwa rumah kemenakannya hancur diterjang roket.

"Orang-orang luar biasa takut," tutur salah satu koresponden untuk sebuah kantor berita. "Saat kami berlindung di bawah tahan, kami bisa melihat api menggelora di langit," tutupnya.

Berikut, detik-detik rekamannya yang dirilis oleh kantor berita Russian Today. (Rie/Tnt)