Liputan6.com, Kairo - Pesawat Rusia yang jatuh di Mesir, tidak mengirimkan sinyal SOS sebelum crash di daerah Sinai.
Menteri Penerbangan Sipil Mesir menyatakan, pilot pesawat nahas telah diminta untuk melakukan pendaratan darurat sesaat sebelum jatuh.
"Tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda masalah di pesawat tersebut," ujar Menteri Penerbangan Sipil Mesir Hossam Kamal seperti dikutip BBC, Minggu (1/11/2015) Â
Pesawat Airbus A-321 jatuh pada hari Sabtu, tak lama setelah meninggalkan bandara Sharm el-Sheikh untuk terbang ke St Petersburg, Rusia.
Pihak berwenang Rusia mengatakan, pesawat itu membawa 217 penumpang, termasuk 25 anak-anak dan 7 kru pesawat.
Akibat kejadian ini, maskapai Lufthansa dan Air France-KLM memutuskan untuk menghentikan sementara rute ini sampai penyebab kecelakaan dipastikan. Klaim dari militan ISIS yang menyatakan telah menembak pesawat ini menjadi salah satu alasannya.
Pada Sabtu pagi, pejabat penerbangan Mesir Ayman el-Mokadem kepada sejumlah media nasional Mesir menyatakan tengah menyelidiki kasus ini. Dugaan awal pesawat dengan penerbangan KGL 9268 ini, mengalami kegagalan teknis.
Tapi pernyataan tersebut ditepis Menteri Penerbangan Sipil Mesir Hossan Kamal.
"Sampai kecelakaan itu terjadi, kami tidak pernah diberitahu tentang kesalahan apapun di pesawat, atau apakah kita menerima panggilan SOS," katanya dia.
"Semua kontak dengan kontrol lalu lintas udara normal, dan pemeriksaan pra-penerbangan menunjukkan tidak ada masalah," tambah Kamal. (Ron/Nda)
Pesawat Rusia Celaka di Mesir Tidak Kirim Sinyal SOS
Pesawat Airbus A-321 jatuh pada hari Sabtu, tak lama setelah meninggalkan Sharm el-Sheikh untuk terbang ke St Petersburg, Rusia.
Advertisement