Sukses

8 Tahun Tinggal di AS, Badak Sumatera Pulang Kampung Cari Jodoh

Badak Harapan menempuh perjalanan panjang, 16 ribu kilometer di darat, udara, dan laut demi menemukan jodoh.

Liputan6.com, Cincinnati - Harapan lahir di Cincinnati, Amerika Serikat. Sejak itu, Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) itu tinggal di Negeri Paman Sam. Ia tak pernah menginjakkan kaki ke tanah leluhurnya di Indonesia.

Usia Harapan kini sudah 8 tahun. Saatnya untuk dipasangkan dengan badak betina, agar bisa beranak pinak, dan menyelamatkan spesiesnya yang terancam punah akibat deforestasi dan perburuan. Jumlah anggota spesies tersebut diyakini kurang dari 100 ekor di alam liar.

Apalagi, Harapan adalah Badak Sumatera terakhir di Bumi belahan barat (Western hemisphere).

Maka, badak muda itu diterbangkan ke Indonesia. Para ahli konservasi berharap, ia akan mendapatkan jodohnya di suaka margasatwa.

"Harapan menempuh perjalanan panjang, 16 ribu kilometer di darat, udara, dan laut untuk mencapai lokasi pelestarian Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas," demikian dikutip dari BBC, Senin (2/11/2015)

Saudara perempuan Harapan, Suci yang juga tinggal di Kebun Binatang Cincinnati mati akibat sakit tahun lalu.

Perjalanan panjang Harapan menandai akhir program pengembangbiakan badak di penangkaran yang dilakukan pihak kebun binatang.

Seperti dikutip dari situs WLWT5, Harapan telah tiba di Jakarta Minggu kemarin. Badak seberat 1.800 pon itu akan melanjutkan perjalanan ke Lampung menggunakan truk dan feri.

International Union for the Conservation of Nature, IUCN atau Organisasi Internasional Pelestarian Alam memperingatkan, Badak Sumatera itu akan segera punah jika tidak diambil tindakan.

Badak Sumatera itu adalah yang terkecil dari tiga jenis badak Asia. Ada 57 ekor badak Jawa atau Rhinoceros sondaicus dan lebih dari 3000 badak India atau Rhinoceros snicornis.

Populasi badak Sumatra diperkirakan turun 50 persen dalam satu dasawarsa terakhir. (Ein/Rie)

Video Terkini