Sukses

Video ISIS Klaim Tembak Pesawat Rusia di Semenanjung Sinai

Dalam rekaman tersebut terlihat struktur besar menyerupai sebuah pesawat jatuh dari udara. Lalu tak lama kemudian terlihat asap hitam.

Liputan6.com, Kairo - ISIS merilis sebuah video saat-saat akhir pesawat Rusia jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, yang menewaskan 224 orang di dalamnya. Kelompok teror itu sebelumnya mengklaim sebagai dalang musibah tersebut, meski tak menyebut bagaimana mereka melakukannya.

Kendati demikian, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (3/11/2015), rekaman mengerikan yang di-posting online itu belum dapat diverifikasi kebenarannya.

Dalam rekaman kecelakaan pesawat tersebut terlihat struktur besar menyerupai kapal terbang jatuh dari udara. Lalu tak lama terlihat asap berwarna hitam pekat mengebul.

Berikut ini rekamannya:

Sejauh ini Kairo dan Moskow telah membantah kaitan aksi terorisme dalam peristiwa tersebut, yang merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan yang pernah dialami Airbus dalam dekade terakhir.

Direktur Jenderal Royal United Services Institute Profesor Michael Clarke mengatakan indikasi awal menunjukkan bahwa jet kemungkinan hancur akibat dibom.

"Pesawat ini berada 200 km di utara dari zona take-off. Artinya kapal itu terbang di ketinggian sekitar 31.000 kaki. Sejauh yang kami tahu, teroris tak memiliki peralatan mumpuni untuk menembak sebuah pesawat di ketinggian tersebut," ujar Michael Clarke.

"Mereka memiliki shoulder-launched missiles (peluncur misil) yang dikenal sebagai man-portable missiles. Mereka bisa mendapatkan pesawat ketika baru lepas landas atau hendak mendarat, saat kapal terbang berada pada posisi rendah, dan dengan kecepatan lambat. Namun pada ketinggian 8.000 atau 9.000 kaki itu sudah keluar dari jangkauan senjata yang mereka punya," ujar Michael Clarke.

Michael Clarke memaparkan daerah tempat jet tersebut jatuh memang merupakan wilayah yang dikuasai kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan ISIS. Tapi sangat tidak mungkin bahwa senjata itu berada di baliknya.

Laporan awal menyebut pesawat terbelah menjadi dua. Karena itu, dugaan awal pesawat jatuh bukan akibat kegagalan mekanik, tapi kemungkinan akibat ledakan di kapal terbang.

Pesawat nahas jenis Airbus A-321 milik maskapai Rusia dengan nomor penerbangan 7K9268 itu jatuh di Semenanjung Sinai pada Sabtu, 31 Oktober. Kapal terbang itu hilang beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Sharm el-Sheikh dalam perjalanan menuju St Petersburg.

Kantor Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail kemudian mengeluarkan pernyataan tentang kondisi kapal terbang Airbus A-321 yang mengangkut 224 orang itu, termasuk 17 anak-anak.

(Tnt/Rie)**