Liputan6.com, Tripoli - Sekelompok pria bertopeng dan bersenjata menculik salah seorang menteri kabinet Libya di Tripoli, demikian pernyataan parlemen negara itu.
Komisi pertahanan dan keamanan Kongres Nasional Libya (GNC) dalam pernyataannya mengatakan segerombolan pria bersenjata telah menculik Menteri Dalam Negeri Mohamad al-Gaddar. Komisi itu menuduh kelompok milisi di negara tersebut sebagai dalangnya, seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa 3 November 2015.
Baca Juga
Milisi Fajr Libya mengaku bertanggung jawab telah menculik Gaddar pada Senin 2 November 2015. Namun, kelompok saingannya, Revolutionaries of Tripoli yang dipimpin oleh Haytham al-Tajouri mengklaim bahwa mereka yang menculiknya.
Advertisement
Fajr Libya dalam keterangannya menuduh Tripoli bersekongkol dengan musuh bebuyutannya dan meminta pemerintah untuk menahan Tajouri. Grup itu disebut-sebut dekat dengan beberapa pejabat pemerintah.
Libya dilanda teror dan kehancuran semenjak diktaktor Moamar Khadafi tewas terbunuh Oktober 2011. Dua kekuatan antara pemerintah dan grup pemberontak saling serang untuk menguasai negara yang kaya minyak itu.
Dalam pemerintahannya sendiri, Libya terjebak dalam konflik antara 2 kubu, salah satunya di timur negara itu diakui secara internasional. Insiden panas terbaru terjadi pada akhir Oktober lalu. Sebuah helikopter yang membawa anggota milter Libya dirudal, 19 tewas termasuk 3 kolonel.
Kecelakaan helikopter tersebut dilaporkan memicu bentrokan sengit di barat ibukota tersebut, antara brigade bersenjata dari kota Zawiya yang mendukung pemerintah Tripoli dan kelompok dari Kota Washafana yang diduga mendalangi penembakan tersebut. (Rie/Tnt)