Sukses

Anak Gunung Rinjani Meletus, 692 Penerbangan di Bali Dibatalkan

Ngurah Rai, salah satu bandara internasional tersibuk membatalkan 692 penerbangan karena aktivitas vulkanik anak Gunung Rinjani.

Liputan6.com, Denpasar - Bandara Udara Ngurah Rai, Bali, Indonesia menutup penerbangan dari dan menuju Pulau Dewata itu. Padahal, bandara tersebut adalah salah satu bandara internasional terpadat. Alasan penutupan karena abu dari letusan anak Gunung Merapi yang dapat membahayakan penerbangan.

Ngurah Rai akan ditutup hingga Kamis 5 November mendatang. Pihak otoritas bandara akan mengevaluasi keselamatan penerbangan sebelum dibuka kembali.

"Total ada 692 penerbangan kami batalkan," tulis pernyataan Ngurah Rai seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/11/2015)/

"Tremor dari aktivitas vulkani terus menerus terjadi, hal itu berpotensi bahwa akan ada erupsi yang semakin tinggi," tulis badan meteorologikal.

Letusan anak Gunung Rinjani terjadi Selasa 3 November. Menurut Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), letusan terjadi beberapa kali sejak pagi hari.

"Tinggi letusan mencapai sekitar 3.500 meter dpal atau sekitar 1.000 meter atas Kawah Barujari. Abunya sangat halus dan terbawa angin ke arah barat," tambah Sutopo.

Gunung Rinjani mencakup wilayah Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Disebutkan Sutopo, 7 desa di Kabupaten Lombok Utara menderita hujan abu, karenanya BPBD Provinsi NTB membagikan 4.000 masker kepada warga setempat. Ditambahkan dia, berdasarkan citra Satelit Terra, sebaran abu vulkanik menutupi Selat Lombok, sebagian wilayah Bali, Selat Bali hingga Banyuwangi. Hujan abu tipis melanda pula daerah-daerah itu.

Gunung Rinjani sudah dalam status Waspada level II, sejak 25 Oktober lalu. Letusan lanjutan masih mungkin terjadi, mengingat terjadinya sejumlah gempa tremor yang berlangsung 5-10 detik.

Pada bulan Juli lalu, di mana musim liburan terjadi, bandara itu juga pernah menutup layanannya akibat meletusnya Gunung Raung di Jawa Timur. (Rie/Mut)