Sukses

Ada Eks Pengungsi, Disabilitas, Miliuner di Kabinet Baru Kanada

Pemilihan menteri kabinet ala PM Kanada Justin Trudeau menuai pujian karena latar belakang para menteri serta kesimbangan gender.

Liputan6.com, Quebec - Perdana Menteri Kanada yang baru saja terpilih, Justin Trudeau,, telah menunjuk 30 anggota kabinet untuk membantu kinerja pemerintahannya. Pemilihan anggota kabinetnya menuai pujian dari banyak pemilihnya dan anggota Partai Liberal.

Dari 30 orang, PM Trudeau memilih wajah baru dan kesimbangan gender antara menteri pria dan peremupan. Masing-masing 50 persen menempati posisi yang strategis. Ini merupakan hal yang bertentangan dengan mantan PM terdahulunya.

"Karena ini tahun 2015!" ucap Trudeau sambil terbahak saat ditanya wartawan mengapa keseimbangan gender penting dalam kabinetnya.

"Warga Kanada telah memilih anggota parlemen yang luar biasa dari seluruh negara. Dan saya bangga telah menemukan yang paling baik di antara mereka," katanya setelah penunjukan kabinet serta pelantikan kabinet, Rabu, 4 November 2015, seperti dikutip dari The Huffington.

Trudeau menjuluki tim kerjanya sebagai perwakilan masyarakat Kanada yang mampu mengimbangi rencana ambisius negara itu.

PM baru itu juga berjanji transparansi dan keterbukaan akan menjadi fokus pemerintahannya. Kebijakan yang diambilnya juga akan berdasarkan bukti dan informasi.

Trudeau juga memberi sinyal kuat bahwa ia tak akan lagi mengulangi apa yang dilakukan pendahulunya, PM Stephen Harper, yang menunjukkan gaya kepemimpinan tunggal dan kaku. Itu terlihat dari rencananya membuka pintu bagi 25.000 pencari suaka Suriah ke Kanada. Ia bahkan membentuk tim agar rencana itu terealisasi.

Berbagai Latar Belakang Unik

Dari 31 menteri terpilihnya, hanya 6 menteri dari kabinet sebelumnya yang ia pertahankan. Mereka juga tidak lagi berada di posisi sebelumnya, tetapi beralih ke posisi lain.

Mantan atlet boxing itu menunjuk miliuner Kanada Bill Morneau sebagai menteri keuangan. Murneau memiliki perusahan Murneau Shepell yang bergerak di bidang sumber daya manusia serta mengatur dana pensiun dan perencanaan keuangan.

Mantan wartawan yang berbasis di New York City, Christya Freeland, menjadi menteri perdagangan.

Truedeau menunjuk pria keturunan India, Harjit Sajjan, yang juga mantan anggota militer Kanada dan pernah bertugas di Afghanistan, sebagai menteri pertahanannya.

Trudeau memilih menteri menteri untuk olahraga dan orang dengan disabilitas, Carla Qualtrough. Bu Menteri adalah perempuan dengan keterbatasan penglihatan. Ia juga menunjuk bekas pencari suaka Afganistan, Maryam Monsef, sebagai menteri demokratisasi. Maryam sebagai anggota kabinet termuda, berusia 30 tahun.

Sebanyak 3.500 orang memenuhi halaman gedung Rideau Hall. Mereka sangat bangga menjadi salah satu bagian sejarah Kanada. Banyak di antara mereka puas dan setuju dengan posisi pemilihan kabinet yang ditunjuk Trudeau.

"Aku mengikuti kampanye Trudeau dari awal. Tak mungkin aku tidak datang ke sini melihat para menteri yang ia tunjuk. Jelas, mereka sesuai dengan harapan kami. Semoga bisa bekerja dengan baik dan memenuhi harapan kami," kata Sarah Nelson mahasiswa Universitas Ottawa.

Senada dengan Monique Lugli, salah satu anggota Partai Liberal, yang mengatakan ia tak mungkin tak menghadiri acara penting itu.

"Ini adalah momen terpenting. Kami telah berjuang, aku ingin merayakannya," ujarnya.

(Rie/Ein)**