Liputan6.com, Brazil - Jika biasanya ular mengigit manusia dan menewaskan korbannya, kali ini tak demikian. Seorang bocah berusia 17 bulan dari Brasil ini justru mengigit ular berbisa hingga hewan tersebut mati.
Dilansir dari Odditycentral , Sabtu (7/11/2015), bayi bernama Lorenzo itu tengah bermain dengan anjing peliharaan keluarga di taman rumahnya, di Kota Mostardas, Brasil. Sang ibu, Jaine Ferreira Figueira saat itu tengah melakukan pekerjaan di dalam rumah.
Ketika mendengar suara ribut dari luar, Jaine kemudian keluar dan memeriksa keadaan buah hatinya.
Advertisement
Betapa terkejutnya Jaine ketika melihat putranya berlumuran darah dengan ular di mulutnya. Secara naluriah, ia langsung berteriak memanggil suaminya, Lucier.
Mereka lalu dengan cepat membawa Lorenzo ke rumah sakit Sao Luiz. Sebelumnya Jaine dan Lucier menaruh ular ke dalam toples, agar dokter bisa mengidentifikasi dan memberikan obat anti-racun yang tepat.
Namun, saat dilakukan pemeriksaan, bayi 17 bulan ini dideteksi sama sekali tak mengalami luka sedikit pun. Satu-satunya korban dalam kejadian ini adalah si ular berbisa.
"Dia menggigit ular jenis pit viper sangat dekat dengan kepalanya, hingga membuat si reptil tak dapat bergerak dan mencegahnya menggigit Lorenzo," ungkap Dr Gilmar Carteri. "Anak ini sangat ketakutan, aku pikir ini adalah bentuk dari insting pertahanan diri atau mungkin dia berpikir itu adalah mainan."
Awalnya, Jaine dan Lucier sempat mengira jika ular itu mati karena dibunuh oleh anjing mereka yang tengah bermain bersama Lorenzo. Namun, setelah memeriksa ular tersebut, dokter meyakinkan bahwa ular itu mati ditangan bocah 17 bulan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan tengah berdebat mengenai ophidiophobia, ketakutan akan ular, mungkin merupakan sebuah insting dan penting bagi kelangsungan hidup manusia dalam menghadapi ancaman mematikan untuk segera bereaksi. Reaksi Lorenzo mungkin merupakan konfirmasi dari teori ini.
(Dsu/Tnt)