Sukses

Iran Lantik Dubes Wanita Pertama Sejak Revolusi Islam

Wanita berumur 50 tahun ini juga menjadi wanita pertama di Iran yang menjabat sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri.

Liputan6.com, Teheran - Pemerintah Iran melantik duta besar wanita pertamanya sejak revolusi Islam 1979, 66 tahun silam. Juru bicara kementerian luar negeri Marzieh Afkham ditunjuk menjadi kepala kedutaan negaranya di Malaysia.

"Memilih Afkham sebagai duta besar hanya membutuhkan beberapa menit, tapi memilih penggantinya memakan waktu 4 bulan," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada sebuah upacara pelantikan di Teheran seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (9/11/2015).

Pada upacara tersebut, Zarif memuji Afkham dengan mengatakan dia telah melakukan tugas-tugasnya di kementerian selama 2 tahun dengan penuh martabat, berani dan berwawasan tinggi. 

Wanita berumur 50 tahun yang menjadi wanita pertama di Iran sebagai juru bicara Kementerian Luar Negeri itu pun balik memuji Zarif, atas segala keberaniannya memberikan kepercayaan pada kaum wanita.

Posisi Afkham sebelumnya diganti oleh seorang pria bernama Jaber Ansari.

Pada April lalu, media Iran sebenarnya telah memberitakan bahwa Afkham dicalonkan untuk menjadi dubes wanita pertama. Nmun saat itu belum ada konfirmasi dari pemerintah Iran.

Sejak terpilih pada tahun 2013, Presiden Iran Hassan Rouhani meminta menteri untuk menunjuk kaum perempuan agar menempati posisi tinggi dan melawan diskriminasi. Salah satunya dengan menunjuk tiga wanita untuk menempati 11 posisi wakil presiden di negeri itu.  

Meskipun dianggap lebih liberal daripada banyak negara-negara Arab, hukum Iran sejak revolusi telah dikritik sebagai tidak adil bagi perempuan dalam kasus perkawinan, perceraian dan warisan.

Meski kaum wanita dapat memegang posisi kunci, termasuk di parlemen dan kabinet, mereka masih belum diizinkan menjabat sebagai hakim dan presiden Iran. (Tnt/Rie)

 

Video Terkini