Sukses

Obama Sebut Teror Paris Sebagai Serangan yang Keterlaluan

Presiden Amerika Obama menyebut serangan di Kota Paris sebagai sebuah upaya yang sangat keterlaluan untuk meneror warga sipil tak berdosa.

Liputan6.com, Washington - Sedikitnya 60 orang tewas dalam tembak-menembak di pusat Kota Paris, Prancis. Sementara sekitar 100 orang masih disandera di klub malam Bataclan. Ledakan juga terdengar di dekat stadion di mana pertandingan sepak bola antara Prancis dan Jerman sedang berlangsung, Jumat malam waktu setempat.

Teror yang mengguncang Kota Paris ini mendapat perhatian khusus Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dia mengecam aksi yang dilancarkan kelompok teror tersebut.

"Serangan ini sebuah upaya yang sangat keterlaluan untuk meneror warga sipil tak berdosa," tegas Obama seperti dikutip The Guardian, Sabtu (14/11/2015).

Dia juga mengatakan Amerika akan melakukan apa pun untuk membawa teroris ke pengadilan. Namun begitu, Obama mengatakan belum menghubungi Presiden Prancis Francois Hollande terkait serangan ini.

Korban Terus Bertambah

Jumlah korban dalam sejumlah serangan di Kota Paris, Prancis terus bertambah. Korban tewas antara lain 35 orang di klub malam Bataclan, di mana penyanderaan juga masih berlangsung. Polisi mengatakan 100 orang disandera.

Sementara itu, saksi mata Ben Grant mengatakan ia berada di sebuah bar dengan istrinya ketika tembakan terdengar dan ia melihat 6 atau 7 mayat di tanah.

"Ada banyak orang tewas. Ini cukup mengerikan. Aku berada di belakang bar. Aku tidak bisa melihat apa-apa. Aku mendengar suara tembakan. Orang jatuh ke tanah. Kami menempatkan meja di atas kepala untuk melindungi diri," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan terjadi tembak-menembak di pusat Kota Paris, Prancis. Selain itu, ledakan juga terdengar di dekat stadion di mana pertandingan sepak bola antara Prancis dan Jerman sedang berlangsung, Jumat malam waktu setempat.

Bahkan, jaringan televisi France 24 mengatakan Presiden Francois Hollande yang tengah menyaksikan pertandingan di Stade de France telah dibawa keluar dari stadion ke tempat yang aman.

"Hollande dan Menteri Dalam Negeri bergegas pergi dari pertandingan sepakbola untuk untuk menghadapi situasi yang tengah berlangsung," kata seorang pejabat seperti dikutip Reuters. (Ado/Dms)