Liputan6.com, Paris - Otoritas Prancis memastikan seluruh anggota dari band Eagles of Death Metal selamat dari teror di kota Paris. Serangan teroris yang membunuh lebih dari 100 orang ini dilakukan ketika band  tersebut tengah menggelar pertunjukkan.
Meski demikian, seorang kru dari Eagles of Death Metal, Nick Alexander masuk dalam daftar korban tewas. Nick merupakan manajer merchandise dari band asal California itu.
Keteragan tewasnya, pria 36 tahun itu disampaikan melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan keluarganya.
Advertisement
"Nick tewas ketika dia sedang melakukan perkejaan yang paling dicintainya dan kami yakin serta mengerti dia sudah melakukan hal yang menggembirakan bagi seluruh keluarga," ucap pernyataan resmi keluarga Nick seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/11/2015).
Selain Nick, seorang dari anggota label rekaman yang menaungi Eagles of Death Metal, Thomas Ayad juga menjadi korban tewas.
Akibat dari kejadian ini, band Eagles of Death Metal memutuskan untuk menghentikan tur keliling Eropa. Mereka mengumukan akan kembali ke AS tanpa memberi penjelasan lebih lanjut kapan tur tersebut dilanjutkan.
Serangan bersenjata terjadi di Gedung Konser Bataclan di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat. Selain lebih dari 100 orang tewas dan ratusan lainnya turut terluka.
Pada hari yang sama juga terjadi ledakan bom di dekat stadion Stade de France yang sedang menggelar pertandingan, antara tim nasional Prancis melawan Jerman. Sejumlah orang juga diduga tewas akibat ledakan bom di sekitar stadion ini. (Ger/Mut)