Liputan6.com, Paris - Rangkain teror yang terjadi di Paris meninggalkan luka mendalam. Rasa sakit yang sama juga dirasakan Pemimpin Umat Katolik dunia Paus Fransiskus.
Dia mengaku apa yang terjadi di Ibukota Prancis itu telah membuatnya terguncang. Hal ini karena kejadian ini menelan ratusan orang korban jiwa.
Baca Juga
Tak cuma itu, pria asal Argentina ini mendeskripsikan peristiwa di Prancis sebagai kejadian yang bertetangan dengan kemanusian.
Advertisement
"Saya terguncang, tindakan itu tidak mungkin berasal dari hati nurani, agama atau dari manusia itu sendiri, ini tidak manusiawi," ucap Paus seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (15/11/2015).
"Saya selalu ada bagi mereka yang menderita bagi Prancis yang begitu saya cintai," tambah dia.
Baca Juga
Serangan bersenjata terjadi di Gedung Konser Bataclan di Paris, Prancis, pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat. Selain lebih dari 100 orang tewas dan ratusan lainnya turut terluka.
Pada hari yang sama juga terjadi ledakan bom di dekat stadion Stade de France yang sedang menggelar pertandingan, antara tim nasional Prancis melawan Jerman. Sejumlah orang juga diduga tewas akibat ledakan bom di sekitar stadion ini.
Sebelumnya, kelompok ISIS mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab terkait serangan yang menewaskan sekitar 150 orang di Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat.
kelompok teroris itu menyatakan telah mengirim 'pejuangnya', yang diikat dengan sabuk bom bunuh diri dan membawa senapan mesin ke berbagai lokasi di jantung ibukota Prancis. (Ger/Mut)