Sukses

Tak Menjual Kebahagiaan, Situs Ini Menawarkan Istri

Situs jual-beli online Taobao, menawarkan hampir segala jenis barang dagangan, mulai dari kaos kaki hingga calon istri.

Liputan6.com, Beijing - Sebuah perusahaan jual-beli online (ecommerce) di Tiongkok dikenal memperdagangkan hampir segala jenis barang. Namun ada saja penjual yang menjajakan hal yang tidak biasa.

Dikutip dari Shanghaiist, Senin (16/11/2015), disebutkan bahwa Taobao menawarkan calon istri dari Vietnam pada Hari Jomblo yang lalu, Rabu 11 November 2015.

Shanghaiist mengutip South China Morning Post (SCMP) mengatakan bahwa situs tersebut menawarkan 98 wanita dengan iklan 'Hanya dengan Rp 26 juta, Anda dapat membawa pulang seorang istri'.

Diketahui penjualnya adalah seorang pengusaha Tiongkok bernama Wang Xiao Xi’s Gift Shop. Ia mengaku telah menjual 2.500 barang lain dalam 30 hari terakhir ini. Yang paling laku adalah sepasang kaos kaki seharga Rp 3.450.

Namun, iklan ‘menghilang’ pada pukul 16.30. Tidak jelas apakah iklan itu dilarang oleh Taobao atau memang sudah kehabisan wanita. Kenyataaannya, mencari istri orang Vietnam masih ditawarkan di Tiongkok.

Situs perdagangan daring Taobao memang menawarkan hampir segala jenis penawaran, mulai dari kaos kaki hingga calon istri. (Sumber Shanghaiist.com)

Business Insider memaparkan kisah seorang pria Tiongkok yang tinggal di Henan yang diketahui pernah membeli beberapa istri dari Vietnam dengan harga lebih dari Rp 43 juta.

Terkadang para wanita itu bahagia dengan hubungan mereka karena memiliki perekonomian yang  baik di Tiongkok. Sebaliknya, sejumlah wanita telah dilaporkan melarikan diri dari pasangannya, sehingga membuat kesal para suami mereka yang telah mengeluarkan biaya hingga Rp 216 juta untuk mendapatkan istri. Insiden tersebut telah menyulut gugatan terhadap perusahaan-perusahaan perjodohan.

Di masa lalu, pihak berwenang di Tiongkok menutup mata dengan meningkatnya penyelundupan manusia dari Vietnam ini. Namun, baru-baru ini petugas telah menangkap kegiatan tersebut.

Juni lalu, polisi di Yunnan telah menahan 18 anggota komplotan penyelundup wanita Vietnam ke Tiongkok yang menjajakan mereka dengan harga Rp 21,5-86 juta. Januari lalu, ada 7 wanita Vietnam yang dipulangkan setelah sebelumnya diculik untuk dijual ke Tiongkok.

Menurut Kementerian Keamanan Umum, pada 2009 hingga 2012 polisi Tiongkok telah memulangkan lebih dari 1.800 wanita yang dibawa ke Tiongkok secara ilegal.

Laporan pada 2011 menemukan bahwa 60 persen wanita yang diselundupkan ke Tiongkok pada rentang tahun 2005 hingga 2009 melarikan diri. Sekitar 25 persen diselamatkan polisi Tiongkok dan sisanya dilepaskan setelah keluarganya membayar para penyelundup.

Situs perdagangan daring Taobao memang menawarkan hampir segala jenis penawaran, mulai dari kaos kaki hingga calon istri. (Sumber Shanghaiist.com)

Pencabutan kebijakan satu anak dan keinginan untuk mendapatkan anak laki-laki, tidak heran jika ada sekitar 33 juta pria Tiongkok yang tidak dapat menemukan istri. Selain gagasan poliandri dan homoseksualitas, salah satu solusi yang ditawarkan untuk menangani krisis ini adalah dengan melakukan impor istri dari luar negeri.

Beginilah bunyinya iklan istri dari Vietnam:

"Wanita Vietnam tak hanya cantik dan ramping, tapi kesetiaan mereka kepada suami membuatnya semakin menarik. Kewanitaan dalam budaya ini diartikan sebagai pengorbanan diri, hormat, perawatan diri, dan etik kerja yang kuat. Para wanita akan selalu semangat menyenangkan suaminya dan mendukung keluarga mereka.”

(Alx/Rcy)*