Sukses

Teror Paris Direncanakan di Suriah

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Prancis Manuel Valls.

Liputan6.com, Paris - Satu demi satu misteri serangan di Paris mulai terungkap. Usai kelompok ISIS mengaku sebagai pihak yang bertanggungjawab, Suriah dipastikan menjadi tempat perencanaan serangan ini.

"Serangan yang dilakukan pada Jumat di Paris direncanakan dari Suriah," ujar Perdana Menteri Prancis Manuel Valls, seperti dikutip dari BBC, Senin (16/11/2015).

Valls menambahkan, Prancis saat ini bukan sedang berurusan dengan satu kelompok teror. Namun, tengah berperang melawan pasukan teroris.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan telah melakukan serangan udara besar-besaran di wilayah Raqqa, Suriah pada Minggu malam waktu setempat. Serangan itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan pasukan AS.

Pesawat-pesawat tempur Prancis itu menghancurkan sebuah pos komando dan sebuah kamp pelatihan milik kelompok militan ISIS.

Dalam serangan udara pertama terhadap ISIS sejak serangkaian serangan mematikan di Paris yang diklaim ISIS itu, 12 pesawat tempur, termasuk 10 pembom tempur, menjatuhkan 20 bom pada sasaran.

"Target pertama yang dihancurkan digunakan ISIS sebagai pos komando, pusat perekrutan jihad serta senjata dan amunisi depot. Yang kedua adalah kamp pelatihan teroris," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Prancis seperti dikutip Straits Times, Senin.

"Sepuluh jet tempur diluncurkan secara bersamaan dari Uni Emirat Arab dan Yordania. Sebanyak 20 bom dijatuhkan," ujar Kementerian Pertahanan Prancis dalam pernyataan itu. (Ger/Sun)