Sukses

Kamus Oxford Memberi Gelar 'Kata Tahun Ini' kepada Sebuah Emoji

Oxford Dictionary memberikan gelar 'Kata Tahun Ini' kepada sebuah emoji yang menggambarkan wajah dengan air mata bahagia.

Liputan6.com, New York - Dilaporkan Sydney Morning Herald, Selasa (17/11/2015), Oxford Dictionary untuk pertama kalinya memberikan gelar 'Kata Tahun Ini' bukan pada suatu kata, tetapi emoji 'wajah dengan airmata bahagia'.

“Ada sejumlah kandidat dari berbagai bidang, tapi emoji ini telah dipilih sebagai ‘kata’ yang paling tepat mencerminkan etos, rasa, dan suasana hati di tahun 2015 ini,” dijelaskan melalui blog Oxford Dictionary.

Bagaimana “wajah dengan air mata bahagia” bisa menang dan mengalahkan sejumlah kata yang lebih menohok seperti lumbersexual dan refugee (pengungsi) sebagai gambaran tahun ini?

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Oxford University Press dan perusahaan teknologi SwiftKey, emoji itulah yang paling banyak digunakan pada 2015.

Khusus pada 2015, gambar tersebut merupakan 20% dari keseluruhan emoji yang paling sering digunakan di Inggris--dan 17% di Amerika.

Kata ‘emoji’ sendiri diambil dari bahasa Jepang yang berasal dari e ('gambar') + moji ('huruf, karakter') dan telah dianggap sebagai bahasa Inggris sejak tahun 1997.

Tak hanya itu, data dari Oxford Dictionaries Corpus menyebutkan bahwa penggunaan kata itu mengalami peningkatan pada 2015 dibanding 2014.

Oxford Dictionaries Corpus menyebutkan bahwa penggunaan kata itu lebih anyar lagi pada 2015 dibandingkan 2014. (Sumber http://blog.oxforddictionaries.com)

“Walaupun emoji telah menjadi keseharian bagi remaja yang mengirim teks, budaya emoji mengalami peninkgatan dan menjadi umum digunakan mendunia dalam setahun belakangan ini,” disebutkan dalam terbitan pers oleh Oxford Dictionaries.

“Emoji telah mnejadi aspek utama kehidupan dalam dunia digital secara visual, memiliki sifat ekspresif, dan langsung dimengerti.”

Pengumuman ini mengundang tanggapan yang bercampur aduk, seperti merendahkan dan membuat kecewa sejumlah pihak.

“Sama halnya seperti manula yang secara tragis ingin meraih kembali masa mudanya, Oxford Dictionaries mencoba segala cara untuk membuktikan dirinya masih relevan,” cetus nymag.com.

Selain itu, Techcrunch.com juga merasa tercengang dengan pemberitaan ini, “Saya dibesarkan untuk percaya dengan kata-kata dalam kamus, tapi apa ini? Apa yang telah terjadi dengan dunia ini?” (Alx/Rcy)**