Liputan6.com, Manila - Nasib seorang pembantu rumah tangga asal Filipina bernama Xyza Bacani berubah, setelah ia mendapatkan beasiswa dari Yayasan Magnum untuk mempelajari fotografi ke New York dan Missouri Amerika Serikat.
Wanita yang berasal dari keluarga miskin di Filipina Utara itu datang ke Hong Kong, untuk menjadi pembantu rumah tangga (PRT) pada umur 19 tahun.
Baca Juga
Kisahnya menyukai fotografer berawal saat menjadi asisten rumah tangga, dan memotret rekan-rekannya yang mengalami tindakan kekerasan.
Advertisement
Perempuan berusia 28 tahun ini kemudian fokus menjadi fotografer jalanan yang khusus mengambil gambar para PRT di Hong Kong dengan ciri khas foto hitam putih.
"Saya mengunjungi Rumah Penampungan Perempuan Migran Bethune yang dihuni PRT yang disiksa majikannya," ujar Bacani seperti dikutip dari BBC, Jumat (20/11/2015).
Saat itulah ia merasa memiliki hak untuk membicarakan nasib rekan-rekannya yang disiksa.
Bacani yang berasal dari desa nan jauh di utara Filipina itu mengaku sangat mencintai Hong Kong yang keadaannya sudah berbeda saat ini. Sementara street photography atau fotografi jalanan adalah hobinya.
"Aku pindah dari fotografi jalanan ke dokumenter, dengan fokus pada populasi pekerja domestik yang besar di Hong Kong," tutur Bacani.
 (Tnt/Rcy)