Liputan6.com, Brussels - Kepolisian Belgia telah melakukan 16 penangkapan dalam operasi antiterorisme di 2 kota besarnya. Namun Abdeslam Salah yang diduga menjadi pelaku teror Paris hingga saat ini masih buron.
"Dua puluh dua penggerebekan terjadi di ibu kota Brussels dan Kota Charleroi. Polisi melepaskan 2 tembakan di mobil selama operasi di Molenbeek, melukai 1 tersangka yang kemudian ditangkap," kata jaksa federal Belgia, Eric Van Der Sypt, seperti dikutip dari BBC, Senin (23/11/2015).
Baca Juga
"Tak ada senjata atau bahan peledak ditemukan dalam rangkaian operasi itu," ujar Van Der Sypt.
Advertisement
Kendati demikian, katanya, 2 tembakan dilepaskan dalam operasi di kawasan Molenbeek, Kota Brussels.
Rentetan operasi penggerebekan yang dilakoni aparat Belgia berlangsung setelah Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, mengumumkan paket tambahan langkah-langkah anti-terorisme sehubungan dengan serangan di Paris.
Baca Juga
Pemerintah Belgia meningkatkan taraf kewaspadaan teror atau darurat teror ke level tertinggi di Brussels sejak Sabtu, 21 November waktu setempat. Status tersebut diberlakukan karena khawatir ada ancaman teroris yang sangat serius dan bisa terjadi sewaktu-waktu.
Akibatnya, semua layanan kereta bawah tanah dihentikan. Polisi dan serdadu bersenjata lengkap pun tampak berjaga-jaga di sejumlah ruas jalan.
"Pihak berwenang takut terjadi serangan mirip teror Paris. Beberapa orang juga mungkin meluncurkan beberapa serangan pada saat yang sama di beberapa lokasi," ucap PM Belgia Charles Michel.
Publik ibu kota Belgia tersebut juga diimbau untuk menghindari pusat-pusat keramaian, seperti tempat konser, bandara, dan kawasan bisnis.
Michel juga menyebut ia menganggarkan 400 juta euro untuk meningkatkan langkah antiterorisme di negeri itu.
Sejauh ini pihak berwenang Belgia telah menangkap 3 orang terkait teror Paris yang diklaim oleh militan ISIS. Media Prancis melapdorkan bahwa 9 militan melakukan serangan tersebut dengan 7 di antaranya tewas pada Jumat, 13 Oktober malam. (Tnt/Rie)**