Sukses

Pilot Kedua Jet Rusia yang Ditembak Turki Ditemukan Selamat

Dubes Rusia untuk Prancis Alexander Orlov mengatakan kepada Radio 1 bahwa pilot itu telah dibawa ke pangkalan militer Rusia.

Liputan6.com, Paris - Pilot kedua yang sempat melontarkan kursi saat pesawat Rusia Su-24 ditembak ditemukan selamat oleh tentara Suriah. Hal itu dikemukakan oleh Kedutaan Besar Rusia untuk Prancis.

Dubes Alexander Orlov mengatakan kepada Radio 1 bahwa pilot itu telah dibawa ke pangkalan militer Rusia. Kendati demikian, laporan ini belum bisa dikonfirmasikan kepada pejabat keamanan di Moskow.

"Pilot itu berhasil selamat dan menurut informasi mutakhir, ia diselamatkan oleh militer Suriah dan kini sedang dibawa ke pangkalan militer Rusia terdekat," kata Orlov seperti dikutip dari 9News.com, Rabu (25/11/2015).

Pesawat tempur Turki dilaporkan menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia di dekat perbatasan Suriah pada Selasa 24 November 2015.

Seorang perwira militer Turki mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa pesawat-pesawat F-16 mereka menembaki jet itu setelah sebelumnya memberi peringatan kepada pesawat itu karena melanggar wilayah udara Turki.

Media Turki menayangkan rekaman video jatuhnya sebuah pesawat yang menghujam pegunungan dekat perbatasan dengan provinsi Hatay, Turki.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, langsung bereaksi keras. Dia mengecam atas penembakan pesawat Rusia hingga jatuh di perbatasan Turki-Suriah.

Putin menggambarkan penembakan itu sebagai 'tikaman dari belakang' yang dilakukan oleh 'kaki tangan teroris'.

Sementara itu, satu pilot tewas dan jasadnya berada di tangan pemberontak Turkmen yang didukung Turki dan menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pilot penyelamat tak luput dari serangan grup pemberontak itu. Turkmen melontarkan peluru ke helikopter milik Rusia yang sedang menyisir jatuhnya jet militer itu. Satu heli berhasil ditembak dan 1 pilot tewas.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan membatalkan kunjungannya ke Turki yang direncanakan Rabu 25 November ini.

Dia juga menganjurkan warga Rusia tidak mengunjungi Turki. Dia mengatakan ancaman teroris di negara itu tidak kalah berbahaya dibanding Mesir, tempat jatuhnya pesawat penerbangan komersial Rusia yang menewaskan seluruh 224 penumpang bulan lalu. (Rie/Tnt)