Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja yang menduga nilai rapornya buruk berusaha mempersiapkan orangtuanya agar tidak bereaksi secara negatif padanya. Caranya, remaja itu menulis surat sebagai untuk menyampaikan pesan.
Dikutip dari The Mirror, Kamis (26/11/2015), kisah ini bermula ketika seorang ayah pulang ke rumah dan putranya yang berusia 15 tahun tidak berada di rumah. Anehnya, kamar sang remaja tampak resik.
Baca Juga
Di atas ranjang yang rapih ada sehelai kertas bertuliskan "Kepada Ayah". Dengan heran, ayah tersebut membuka lipatan kertas dan mulai membaca pesan yang ditulis anaknya.
Advertisement
Surat itu tertulis:
Dengan menyesal dan gundah aku menuliskan kepadamu. Aku harus hengkang bersama pacar baruku karena aku tidak ingin membuat masalah baru bagi ibu dan ayah. Aku telah menemukan semangat sejati bersama Stacy, dan ia sangat baik, tapi aku tahu kalian tidak akan menyetujuinya karena anting-anting tubuh, tato, dan pakaian ketatnya-- serta usia yang lebih tua dariku.
Tapi bukan hanya semangat, Ayah. Ia sedang hamil. Stacy bilang ia akan sangat berbahagia. Ia punyai trailer sendiri di hutan, dan setumpuk kayu bakar untuk selama musim dingin. Kami berbagi impian untuk memiliki lebih banyak anak.
Stacy telah membuka mataku bahwa sedikit mariyuana tidak pernah menyakiti siapapun. Kami akan menanamnya untuk kami sendiri dan menukarnya dengan orang di dalam perkumpulan kami dengan kokain dan ekstasi yang kami inginkan.
Sementara itu, kami akan berdoa agar ilmu pengetahuan menemukan pengobatan AIDS sehingga Stacy bisa lebih baik. Ia layak mendapatkannya.
Jangan khawatir, ayah.
Aku berusia 15 tahun dan tahu caranya menjaga diri.
Suatu hari nanti, aku yakin engkau akan datang berkunjung, sehingga kalian bisa mengenal cucu-cucu kalian.
Salam cinta, Joshua.
Orangtua manapun akan merasa kebingungan dan cemas jika membaca surat seperti itu. Namun dalam catatan kaki tertulis:
Ayah, satupun kisah di atas tidak ada yang benar. Aku ada di rumah Jason. Aku hanya ingin mengingatkan bahwa ada hal-hal yang jauh lebih buruk di dalam hidup ini daripada rapor sekolah yang ditaruh di meja dapur. Hubungi aku ketika konsidi di rumah sudah aman!”
Belum jelas apakah kisah yang muncul di Nymeta ini sungguh atau tidak. Tapi ini memberi pelajaran kepada kita bahwa ada hal-hal yang lebih buruk daripada sekadar nilai D. (Alx/Rcy))