Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, asuransi kesehatan tidak memberikan jaminan bahwa karyawan akan betah dalam pekerjaan mereka.
Persaingan tenaga kerja di di zaman modern ini semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan ternama dunia tidak tanggung-tanggung untuk memberikan tunjangan menarik kepada karyawan-karyawannya.
Baca Juga
Terkait hal itu, inilah para pejabat-pejabat eksekutif tertinggi perusahaan besar dunia yang murah hati memberikan benefit kepada karyawannya, seperti dikutip Fortune, Jumat (27/11/2015).
Advertisement
Simak, seperti apa kemurahan hati mereka.
CEO Starbucks
Howard Schultz, Starbucks
Tidak mengherankan jika nama satu ini berada di dalam daftar. Schultz kerap kali menjadi bahan perbincangan mengenai perlakuan baik kepada karyawannya, serta sudut pandangan progresif terhadap benefit para pekerjanya.
April tahun ini, upayanya itu semakin terlihat. Starbucks mengumumkan akan mengembangkan program bantuan pendidikan tinggi, dengan membayar keseluruhan ijazah online kepada para karyawannya.
Sebelumnya, program ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan pendidikannya.
Advertisement
CEO Gravity Payments
Dan Price, Gravity Payments
Banyak karyawan yang mendambakan manfaat baik dari pekerjaannya, namun lebih banyak yang mengharapkan uang tunai.
Price, CEO Gravity Payments menyadari hal itu dan membuatnya meningkatkan gaji minimal karyawannya setinggi US$ 70 ribu, pada awal tahun ini.
Lebih mengagumkan lagi, ia menurunkan gajinya sendiri, dari US$ 1 juta menjadi US$ 70 ribu.
CEO Netflix
Reed Hastings, Netflix
CEO Netflix Reed Hastings dibanggakan karena menawarkan hak cuti hamil, mulai awal tahun ini. Izin tersebut diperuntukkan bagi kaum ibu maupun ayah yang baru memiliki anak.
Namun, tindakan Hastings mendapat kritik ketika dilaporkan bahwa karyawan pada divisi DVD, yang dibayar per jam, tidak mendapat manfaat itu.
Advertisement
CEO REI
Jerry Stritzke, REI
Saat Black Friday, pada hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving, beberapa toko menolak mengikuti kemeriahan itu. Mereka memilih untuk menutup toko setelah Thanksgiving sehingga staf tidak perlu bekerja.
Toko perlengkapan kegiatan luar ruangan, REI dan CEO Jerry Stritzke maju selangkah lagi, dengan tetap membayar gaji para karyawan, walau toko di tutup ketika diskon besar-besaran ditawarkan.
CEO Spotify
Daniel Ek, Spotify
Kebijakan cuti dari Spotify tidak sebesar yang ditawarkan Netflix, namun tetap dianggap murah hati.
Perusahaan streaming musik asal Swedia ini memberikan izin cuti selama 6 bulan bagi ibu dan ayah baru. Mereka menawarkannya kepada semua yang bekerja di perusahaan dan memiliki anak sejak 2013.
Advertisement
Jack Dorsey, Twitter
Setelah kembali ke kursi CEO yang ia bantu temukan, Jack Dorsey tak tanggung-tanggung mengungkapkan kemurahan hatinya.
Dorsey memberikan US$ 200 juta dalam bentuk saham kepada karyawan-karyawannya. Jumlah tersebut merupakan sepertiga dari saham perusahaan. Ia juga mengumumkan bahwa Twitter perlu mengadakan PHK. (Ikr/Rcy)*