Liputan6.com, Paris - 2 pekan setelah teror Paris, pemerintah Prancis mengadakan upacara peringatan nasional untuk mengenang 130 korban tewas. Layanan yang digelar pada Jumat itu dilangsungkan di pusat kota.
Diperkirakan 1.000 orang akan memenuhi lokasi peringatan tersebut, termasuk Presiden Francois Hollande serta teman dan keluarga korban.
Dilansir dari BBC, Jumat (28/11/2015), mengheningkan cipta selama 1 menit akan diadakan dan nama-nama semua korban teror Paris akan dibacakan.
Advertisement
Selama layanan di kompleks Invalides, Presiden Francois Hollande akan berkumpul dengan para keluarga korban. Dia juga meminta warga di seluruh negeri untuk berpartisipasi mengenang korban teror Paris dengan mendekorasi rumah menggunakan atribut berwarna biru-putih-merah -- bendera Prancis.
"Kami mencoba menunjukkan sesuatu yang bisa dilakukan setiap orang Perancis dalam upacara pada hari Jumat," kata juru bicara pemerintah, Stephane Le Foll.
Meski jumlah tamu yang hadir cukup banyak, namun kabarnya tak semua keluarga korban teror Paris menerima undangan untuk menghadiri acara tersebut di lokasi yang juga museum militer dan makam Napoleon.
Baca Juga
Keluarga salah satu korban mengatakan kepada media Prancis bahwa mereka menolak menghadiri acara tersebut, dengan mengatakan aksi itu tak cukup melindungi bangsa dari serangan lain seperti yang terjadi sebelumnya.
Teror Paris terjadi pada 13 November, orang-orang bersenjata menembaki restoran dan bar di kota dan menyerbu sebuah gedung konser --di mana 89 orang tewas ditembak.
Tiga penyerang meledakkan diri di luar stadion Stade de France di Saint-Denis, utara Paris, setelah staf menolak mereka masuk ke pertandingan sepak bola antara Perancis dan Jerman. Lebih dari 350 orang terluka dalam serangan yang disebut-sebut terburuk dalam sejarah Prancis baru-baru ini.
Sedikitnya sembilan orang diyakini terlibat langsung dalam teror Paris. Mereka semua mati, tapi 2 orang lagi, termasuk tersangka Salah Abdeslam masih buron sebagai perburuan di Prancis dan Belgia.
Beberapa penyerang -- termasuk yang diduga pemimpin Abdelhamid Abaaoud -- tewas dalam serangan polisi di Paris minggu lalu. Ia diketahui tinggal di Brussels. (Tnt/Rie)