Liputan6.com, Colorado Springs - Horor penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Seorang pria berkaus putih mengumbar peluru di sebuah klinik keluarga berencana, Planned Parenthood di Colorado Springs, Amerika Serikat.
Kejadian menegangkan tersebut terjadi selama lebih dari 5 jam, sebelum pelaku akhirnya berhasil dibekuk.
Sejumlah orang terjebak dalam gedung saat baku tembak terjadi. Akibatnya, 2 warga sipil dan seorang polisi meninggal dunia. Sementara 11 orang lainnya mengalami luka-luka.
Apa motif pelaku menyasar klinik KB, belum jelas. Hanya diketahui, The Planned Parenthood pada masa lalu pernah menjadi sasaran protes anti-aborsi.
"Saya ingin menyampaikan pada keluarga para korban yang kehilangan orang-orang terkasih, ini adalah tragedi yang sangat mengerikan yang terjadi di Colorado Springs," kata Wali Kota John Suthers, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (28/11/2015).
Â
Baca Juga
"Kita kehilangan dua warga sipil, dan berduka atas kepergian seorang petugas kepolisian yang gagah berani."
Petugas yang meninggal dunia bernama Garrett Swasey. Usianya 44 tahun.
Kepala Kepolisian Colorado Springs Peter Carey mengatakan, 5 petugas ada dalam daftar korban cedera. Kini mereka sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
20 Tembakan Beruntun
Advertisement
Â
Polisi menutup jalanan dekat tempat kejadian perkara (TKP), saat aparat berusaha berkomunikasi dengan pelaku.
"Kami mengerahkan petugas ke dalam bangunan," kata anggota polisi, Letnan Catherine Buckley.
"Mereka berteriak ke pelaku dan membuat komunikasi dengannya. Akhirnya tersangka menyerah dan ditahan."
Sementara, manajer salon yang ada di dekat TKP, Denise Speller mengatakan, ia mendengar 20 suara tembakan dalam waktu kurang dari 5 menit.
Ia mengaku melihat 2 polisi yang tampak seperti tersungkur, dan aparat lainnya berupaya mengevakuasi kedua korban ke belakang mobil.
Polisi pun meminta para pengunjung area perbelanjaan di sekitarnya untuk tetap berada di dalam bangunan.
Dalam pernyataannya, Planned Parenthood menyatakan, belum jelas apakah pihaknya menjadi target serangan tersebut.
"Kami mengkhawatirkan keselamatan para pasien, staf, dan penegak hukum, kata CEO-nya, Vicki Cowart.
Sementara itu di New York, polisi mengerahkan kendaraan pengaman ke Planned Parenthood di kota itu. Meski, belum ada potensi ancaman yang dilaporkan.
Planned Parenthood adalah organisasi perawatan kesehatan nirlaba yang memiliki 59 afiliasi dan 700 klinik seantero AS. Beberapa di antaranya melayani aborsi. (Ein/Bob)