Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis François Hollande telah mengajukan banding ke Parlemen Inggris untuk kembali memanggil Perdana Menteri David Cameron bergabung dalam serangan udara melawan kelompok militan ISIS di Suriah.
Presiden Prancis itu mengeluarkan permintaannya pada pertemuan kepala pemerintahan Negara Persemakmuran di Malta pada Jumat 27 November lalu.
Baca Juga
"Kami ingin menghancurkan terorisme. Saya berharap bahwa House of Commons (Parlemen Inggris) akan dapat memenuhi permintaan Perdana Menteri Cameron," ujar Hollande seperti dikutip The Guardian, Minggu (29/11/2015).
Advertisement
Langkah Hollande ini dilakukan hanya sehari setelah Cameron mendesak anggota parlemen mendukung serangan udara di Suriah.
"Alasan untuk aksi itu adalah ancaman yang sangat langsung dari ISIS untuk negara kita dan cara hidup kita," kata Cameron kepada anggota parlemen.
Baca Juga
"Mereka telah mengambil nyawa sandera Inggris dan mengilhami serangan teroris terburuk terhadap orang Inggris di pantai Tunisia," imbuh dia.
"Ketika teman dan sekutu kami Prancis telah diserang dengan cara ini, maka teman-teman dan sekutu kita bisa dimaklumi jika bertanya: jika tidak sekarang, kapan?" pungkas Cameron.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian, menulis dalam Guardian bahwa pihaknya memohon anggota parlemen Inggris untuk memilih mendukung serangan udara terhadap ISIS dalam pemungutan suara di Parlemen pekan depan.
Pada kesempatan yang sama, Hollande juga memuji Kanselir Jerman Angela Merkel yang memastikan negaranya akan memberikan dukungan yang tersedia di Irak dan Afghanistan.
"Keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya," puji Hollande. (Ado/Ans)