Liputan6.com, Kairo - Otoritas Mesir mengatakan ada kemungkinan 90% ruang-ruang tersembunyi akan ditemukan dalam makam Raja Tutankhamun. Keyakinan tersebut berdasarkan hasil awal dari eksplorasi baru dari makam yang telah berusia 3.300 tahun.
Para peneliti mengatakan penemuan ruang baru tersebut, membawa napas baru dalam penelitian Mesir Kuno yang paling fenomenal itu. Tak hanya itu, sebelumnya, salah satu peneliti terkemuka telah berteori bahwa sisa-sisa Ratu Nefertiti mungkin berada di dalam salah satu kamar tersembunyi itu.
Mesir mulai mencari ruang tersembunyi semenjak pekan lalu. Mereka mengumumkan hasil penelitian tiga hari itu di selatan Kota Luxor. Menteri Urusan Purbakala Mamdouh el-Damati mengatakan, temuan akan dikirim ke Jepang untuk dianalisis selama sebulan sebelum pencarian dilanjutkan.
Advertisement
Baca Juga
Luxor, di Mesir selatan, dahulu adalah ibu kota Firaun di zaman kuno, dan merupakan rumah bagi candi dan beberapa makam kuno.
Ahli mesir Inggris Nicholas Reeves berteori bahwa Tutakhamun, yang meninggal pada usia 19, mungkin dimakamkan di luar kamar yang sebenarnya diperuntukkan untuk makam Nefertiti, seperti dilansir The Guardian, Senin (30/11/2015)
Reeves mencapai teorinya setelah menemukan sebuah gambar resolusi tinggi sebagai garis lurus di makam Raja Tut. Garis-garis ini, sebelumnya tersembunyi oleh warna dan tekstur batu, menunjukkan adanya sebuah ruang tertutup. Gambar-gambar tersebut kemudian disiarkan langsung di televisi nasional September lalu.
Nefertiti adalah istri pertama dari Akhenaten, yang gagal membuat Mesir menjadi monoteis. Akhenaten digantikan oleh Firaun Smenkhare dan kemudian Tut, yang secara luas diyakini adalah anak Akhenaten.
Tut, Nefertiti dan keluarga Akhenaten memerintah Mesir selama salah satu periode paling bergejolak, yang berakhir dengan pengambilalihan militer oleh jenderal Mesir, Horemheb. Nama seluruh keluarga yang dihapus dari catatan resmi. Reeves percaya bahwa Smenkhare sebenarnya Nefertiti.
Ini adalah penemuan kedua yang diumumkan pekan ini. Pada hari Selasa 24 November, Damati mengatakan Austria Institut Arkeologi telah menemukan pagar raksasa berusia 3.500 tahun di lokasi ibu kota kuno lain, Avaris. Pagar batu pasir setinggi 500 meter dengan ketebalan 7 meter. (Rie/Ans)
Â