Liputan6.com, Turkmen - Lebih dari 4 ribu orang berkumpul di dalam sebuah tenda raksasa untuk menyanyikan lagu 'Forward, Only Forward'. Dalam pagelaran ini, Presiden Turkmenistan, Kurbanguly Berdymukhamedov yang tengah memainkan alat musik synthesizer dan bernyanyi bersama juga terlihat dalam video yang ditayangkan layar lebar.
"Saya menjadi saksi sebuah rasa patriotisme yang menggelora ketika seluruh warga negara Turkmen mempersembahkan setiap napas lagu untuk kepala negara mereka," kata salah seorang juri dari Guinness World Records, Seyda Subasi kepada televisi pemerintah Turkmenistan usai pertunjukan pekan lalu seperti dikutip dari BBC, Rabu (2/12/2015).
Baca Juga
Acara ini merupakan pertunjukan terbaru untuk mendukung kepala negara.
Advertisement
Bernyanyi dalam lingkaran adalah ketika semua orang melantunkan melodi yang sama, tetapi memulainya pada waktu berbeda sehingga musik terdengar saling melengkapi.
Sebelumnya pada Agustus, negara itu menerbitkan puisi karya Berdymukhamedov yang berjudul 'Forward, Only Forward'Â yang kemudian digubah menjadi sebuah himne.
Pemimpin Turkmenistan itu kerap kali digambarkan sebagai seseorang yang memiliki sejumlah bakat oleh media pemerintah.
Pada 2011, menurut televisi pemerintah, ia menampilkan kepiawaiannya memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu cinta yang berjudul 'For You, My White Flowers' yang ditulis sendiri oleh sang presiden.
Baca Juga
Laporan-laporan di negara itu juga menyoroti sejumlah prestasi olahraga sang kepala negara, di antaranya kemenangannya dalam ajang balap mobil dan berkuda.
Berdymukhamedov memenangkan pemilu untuk 5 tahun pemerintahan pada Februari 2012. Dia memperoleh lebih dari 97 persen suara secara keseluruhan. Namun, ia ditolak oleh sejumlah pemantau internasional karena tidak demokratis. Dia menjadi pejabat presiden sementara Turkmenistan setelah pemimpin otoriter Saparmurat Niyazov meninggal pada Desember 2006.
Berdymukhamedov kemudian merombak semua aspek kepribadian kultus pendahulunya, namun hanya untuk memperkenalkan dirinya sendiri.
Atas penghormatan terhadapnya, sebuah patung besar dirinya tengah menunggang kuda dilapisi emas diresmikan awal tahun ini di ibu kota Turkmenistan, Ashgabat.
Turkmenistan adalah sebuah negara dengan mayoritas penduduk Muslim sekitar 5,5 juta orang, termasuk pada peringkat di antara negara-negara yang paling represif di dunia. (*)