Sukses

3 Orang Tewas dan 20 Terluka Akibat Penembakan di California

Departemen Kepolisian San Bernardino melalui Twitter menyebutkan, diperkirakan ada 1-3 tersangka penembakan ini.

Liputan6.com, California - 3 Orang dikabarkan tewas dan 20 lainnya terluka pada Rabu waktu setempat, diduga akibat aksi penembakan di sebuah agen pelayanan sosial di San Bernardino, California Selatan, atau sekitar 100 kilometer sebelah timur dari Los Angeles.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (2/12/2015) pihak kepolisian mengonfirmasi 3 korban tewas. Seorang reporter media lokal juga mengaku melihat 3 jenazah setelah aksi penembakan.

Departemen Kepolisian San Bernardino melalui Twitter menyebutkan, diperkirakan ada 1-3 tersangka penembakan ini. Pihak pemadam kebakaran San Bernardino juga dalam Tweeter menyebutkan adanya laporan dari 20 korban.

Calon presiden dari Demokrat Hillary Clinton mengatakan di Twitter, "Saya menolak untuk menerima ini, seperti biasa. Kita harus mengambil tindakan untuk menghentikan kekerasan senjata sekarang."

Seorang juru bicara untuk Field Office Los Angeles dari US Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives mengatakan petugas keamanan sedang menuju ke lokasi kejadian.


Juru bicara California Departemen Pembangunan Services Nancy Lungren  mengatakan, penembakan itu terjadi di Inland Regional Center, salah satu dari 21 fasilitas yang melayani orang dengan cacat perkembangan yang dijalankan negara.

Sementara dari tayangan CNN menunjukkan, orang-orang yang dievakuasi dari gedung melambaikan tangan mereka. Polisi dan tim SWAT terlihat mengelilingi bangunan itu.

Lembaga pelayanan sosial ini merupakan tempat terbesar di California yang mengelola bantuan kepada penyandang cacat seperti autis dan keterbelakangan mental.

Penembakan di California ini terjadi kurang dari seminggu, setelah pria bersenjata menewaskan 3 orang dan melukai 9 lainnya dalam penembakan di sebuah klinik Planned Parenthood di Colorado Springs.

Pada Oktober lalu, seorang pria bersenjata menewaskan 9 orang di sebuah perguruan tinggi di Oregon, dan pada Juni lalu seorang pria bersenjata menewaskan 9 orang di gereja kulit hitam di Carolina Selatan.