Sukses

Pintu Rumah Pria Ini Dilumuri Tinja

Tidak jelas mengapa ada orang yang begitu jahatnya kepada tetangga dengan terus-terusan mengotori pintu masuk tempat tinggal. Jangan ditiru.

Liputan6.com, Changchun - Seorang pria di Changchun, provinsi Jilin, secara terus menerus mengalami penghinaan saat ia pulang ke rumahnya. Pada Senin malam, 7 Desember 2015, ia kembali mendapati pintu masuk tempat tinggalnya dilumuri dengan tinja oleh seseorang.

Dikutip Shanghaiist, Selasa (08/12/2015), pria bermarga Wang itu menjadi terbiasa mendapati perbuatan tidak menyenangkan tersebut yang telah berlangsung selama puluhan kali dalam kurun waktu lebih dari 1 tahun.

Ia menyesuaikan diri dengan membuka pintu menggunakan kakinya secara perlahan, lalu kembali keluar untuk membersihkan kotoran itu.

Pria ini dijahati oleh tetangganya selama lebih dari 1 tahun. (Sumber NetEase via Shanghaiist.com)

Merujuk kepada NetEase, semua ini bermula pada bulan Agustus 2014. Pada Maret 2015, ia memutuskan untuk memasang sebuah kamera pengawas di mana akhirnya ia berhasil merekam pelaku yang melumuri kotoran dan sampah pada pintu depan rumahnya tanpa alasan yang jelas.

Namun selama 9 bulan, Wang belum berhasil memergoki tersangka. Pelaku di duga adalah seorang wanita yang selalu menyamarkan dirinya dengan kacamata gelap, payung, ataupun masker.

Pria ini dijahati oleh tetangganya selama lebih dari 1 tahun. (Sumber NetEase via Shanghaiist.com)

Kata Wang, “Saya tidak tahu kenapa ia melakukan ini. Setelah melihat sejumlah rekaman, aku mendapati ia melancarkan aksinya setelah pukul 19.00, namun kedatangannya tidak setiap hari."

"Terkadang ia hanya datang beberapa kali dalam sebulan, di lain waktu ia datang lebih dari sekali dalam seminggu. Aku pasrah. Aku ingin semua ini berhenti. Tapi tidak mungkin aku bisa terus-menerus memantau layar setiap hari untuk menunggunya,” tambahnya.

Wang mengaku ia tidak memiliki musuh dan takjub ada orang yang bisa melampiaskan kegemaran itu pada dirinya. Ia sudah melaporkan kepada polisi dan menawarkan hadiah 5000 yuan-- senilai hampir Rp 11 juta, kepada siapapun dengan informasi tentang pelaku.