Liputan6.com, London - Demi keamanan, dinas pos di negara asing lazimnya menerapkan kaidah KYC atau know your customer, sehingga dilarang menyampaikan paket pos kalau identitas penerimanya tidak jelas. Jika terjadi, maka benda kiriman akan sulit disampaikan.
Hal itu terjadi pada Brittany Maher-Kirk (27) di Kentish Town di Utara London yang mendapat kiriman kalender dari ibunya, Sue. Gara-gara sang bunda menuliskan 'Ted'-- Â kucing milik putrinya -- sebagai penerimaÂ
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Jumat (10/12/2015), dinas pos Inggris, Royal Mail melalui telepon mengatakan kepada sang pemilik kucing bahwa mereka tidak boleh menyerahkan paket jika tidak ada identitas penerima yang jelas.
Advertisement
Â
Â
"Para petugas pos cukup ramah dan mereka bilang ‘Kami sebenarnya tidak sembarang memberikannya kepada orang," kata Brittany menceritakan.
Baca Juga
Awalnya para petugas pos mengusulkan agar Ted dibawa ketika mengklaim paket tersebut, tapi sang pemilik menjelaskan bahwa binatang kesayangannya itu menderita HIV kucing dan tidak diperbolehkan keluar rumah.
Akhirnya kalender itu bisa diterima setelah si empunya memberikan penjelasan. Ted si kucing pun terlihat gembira menerima hadiah tersebut.
Juru bicara Royal Mail menuturkan, mereka telah mengirimkan banyak barang untuk binatang rumahan maupun bisnis di seluruh Inggris. Namun keseluruhannya sesuai dengan aturan yang ditetapkan -- menggunakan identitas jelas.
Agar kasus serupa tak terjadi, pihak pos pun meminta agar kiriman untuk binatang peliharaan mencantumkan nama pemilik atau penerima (manusia).