Liputan6.com, Yerevan, Armenia - Tepat 27 tahun lalu, kejadian memilukan terjadi di Armenia -- ketika itu masih menjadi bagian Uni Soviet. Wilayah ini diguncang gempa dahsyat.
Gempa tersebut berkekuatan 6,9 skala Ricther. Pusat gempa terletak di perbatasan Armenia dengan Azerbaijan dan Turki. Pusat Gempa diketahui sedalam 80 kilometer. Akibat dari lindu ini, 45 ribu warga Armenia kehilangan nyawa.
Tak cuma itu, gempa tersebut juga meluluh-lantakkan Kota Spitak. Akibatnya, 500 ribu jiwa harus kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga
Seperti dilansir dari BBC History, Kamis (10/12/2015), bukan cuma Spitak, kota lain di utara Armenia seperti Leninakan, Stepanavan dan Kirovakan juga terdampak gempa ini.
Saking dahsyatnya gempa, saat itu Uni Soviet langsung menetapkan Hari Berkabung Nasional.
Karena kerusakan besar, pemerintah lokal [Armenia]( 2124394 "") harus menerima kritikan tajam. Sejumlah pihak menyebut kehancuran gedung-gedung diakibatkan standar pembangunan gedung yang tidak memenuhi standar.
Selain peristiwa ini, di tanggal yang sama pada 1868, sejarah unik terjadi di Inggris. Lampu lalu lintas pertama dipasang di Kota London.
Tak hanya pada 2013, Uruguay resmi melegalisasi ganja. Pelegalan berlaku pada penjualan, penanaman dan tingkat konsumsi.